16 Penyakit Pencernaan (Paratitis, Xerostomia, Gastritis, Disfagia, Peritonitis, Hepatitis, Apendisitis, Konstipasi, Diare, Hemoroid, Batu Empedu, Disentri, Kanker Usus, Muntah-Muntah, Ulkus, Maag)
Gangguan sistem pencernaan dapat disebabkan oleh pola makan, kebiasaan hidup, infeksi, maupun gangguan alat-alat dalam. Beberapa gangguan yang terjadi dalam pencernaan makanan adalah sebagai diberikut.
1. Paratitis / Gondong
Paratitis disebut juga penyakit gondong. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Hal ini ialah suatu kondisi, yaitu terjadinya infeksi pada kelenjar parotis.
2. Xerostomia
Xerostomia kelainan yang menyebabkan produksi saliva sedikit.
Baca Juga
3. Gastritis
Gastritis yaitu radang kronis yang terjadi pada lapisan mukosa dinding lambung, penyebabnya karena makanan yang terkena kuman atau kelebihan HCl juga karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar..
4. Disfagia
Disfagia adalah keadaan lambung yang rusak akibat alkohol dan suatu racun tertentu.
5. Peritonitis
Peritonitis terjadi akibat peradangan yang terjadi pada selaput perut.
6. Hepatitis
Hepatitis yaitu infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Penyakit ini dapat menular melalui makanan atau minuman, transfusi darah, hubungan seksual, pemakaian jarum suntik lebih dari satu orang.
7. Apendisitis
Apendisitis penyebabnya karena adanya radang yang terjadi pada usus buntu. Keadaan ini bisa disebabkan karena makanan yang membusuk atau karena infeksi bakteri.
8. Konstipasi
Konstipasi disebut juga sembelit, yaitu keadaan susah membuang air besar pada seseorang. Ini bisa disebabkan karena penyerapan air di dalam usus besar yang berlebih, sehingga feses menjadi keras juga karena feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga susah membuang air besar. Hal ini disebabkan, karena membuang air yang tidak teratur. Perasaan stres dan takut juga dapat memicunya.
9. Diare
Diare adalah suatu kondisi sering membuang air besar dan feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat
ialah gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi. penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri pada kolon sehingga mengakibatkan gangguan pada penyerapan air, akibatnya feses menjadi encer atau mencret. Diare dapat terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding
usus besar atau kolon. Feses penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltik dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila feses yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, menunjukkan adanya gejala penyakit desentri. Penyebab nya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
10. Hemoroid
Hemoroid penyakit ini muncul karena pecahnya pembuluh vena di daerah anus. Sembelit dapat memicu terjadinya kelainan ini. Orang yang sering duduk dalam
beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalaminya gangguan ini.
11. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
12. Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah membuang air besar bercampur darah.
13.Kanker Usus
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul adalah adanya darah pada feses.
14.Muntah-Muntah
Muntah adalah keluarnya makanan dan cairan karena kontraksi diafragma dan organ-organ pernapasan yang disebabkan oleh keracunan, gangguan peredaran darah, mabuk perjalanan, dan lain-lain.
15.Ulkus
Ulkus adalah peradangan pada lambung akibat produksi HCl lebih banyak
daripada makanan yang masuk ke lambung.
16. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.