Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian Dan Contoh Perubahan Fisika (Sifat Fisika)

Perubahan Fisika adalah perubahan suatu zat yang tidak memengaruhi komposisi kimianya. Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat bisa berupa campuran atau zat murni/zat tunggal. Berbeda dengan campuran, setiap zat murni memiliki komposisi tertentu dan serbasama. Segelas sirop ialah contoh dari zat. Sirop bukan ialah zat murni melainkan campuran karena setiap sirop dapat memiliki komposisi yang tidak sama, tidak sama jumlah gulanya, pewarnanya, atau rasanya.
       Berbeda dengan sirop, di bagian bumi manapun kita menemukan garam, garam akan berbentuk kristal putih, berasa asin, dan gampang larut dalam air. Oleh karena itu, garam dapur ialah contoh dari zat murni. Suatu zat yang sama akan memiliki sifat-sifat fisika yang sama. Sifat fisika adalah kualitas atau keadaan dari suatu zat yang dapat diamati atau diukur tanpa mengubah komposisi zat tersebut.
     Beberapa contoh sifat fisika, di antaranya wujud, kelarutan, kekerasan, massa jenis, daya hantar listrik, warna, titik didih, dan titik leleh. Pengetahuan perihal sifat-sifat fisika suatu zat dapat memmenolong kita untuk mengidentifikasi suatu zat yang belum diketahui identitasnya. Sebagai contoh, jika kita menemukan suatu zat dengan ciri-ciri berwujud cair, tidak berwarna, tidak berbau, mendidih pada 100 derajat C, dan membeku pada 0 derajat C, kita dapat mengatakan bahwa zat tersebut kemungkinan adalah air, perhatikan gambar diberikut.
       Setiap zat dapat mengalami perubahan fisika tanpa mengalami perubahan komposisinya karena pengaruh faktor tertentu, seperti suhu dan tekanan. Komposisi yang dimaksud adalah jenis partikel terkecil yang menyusun suatu zat. Perubahan ini dinamakan perubahan fisika. Jadi, sesudah terjadi perubahan fisika, jenis partikel-partikel penyusun zat adalah sama dengan jenis partikel terkecil zat tersebut sebelum mengalami perubahan fisika. Sebagai contoh perubahan fisika adalah air bisa berubah wujud dari padat ke cair, kemudian ke gas atau sebaliknya. Namun, dalam setiap bentuk wujudnya (padat, cair, gas), tersusun atas partikel terkecil yang sama (memiliki komposisi yang sama), perhatikan gambar diberikut.
 Kita tahu bahwa air tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut molekul air. Perubahan wujud yang terjadi pada setiap zat ialah contoh dari perubahan fisika karena tidak disertai oleh pembentukan zat baru.
      misal lain dari perubahan fisika adalah diberikut ini.
Pada suhu kamar, sepotong logam besi memiliki sifat fisika berwarna hitam dan sangat keras. Namun, jika besi tersebut digerahkan sampai suhu sekira 900 derajat C, warnanya akan berubah menjadi kemerahan dan gampang ditempa (kekerasannya berkurang atau lebih lunak dibandingkan dalam keadaan dingin). Dalam dua keadaan besi yang tidak sama sifat fisikanya ini, tidak ada perubahan komposisi. Kedua besi yang tidak sama sifat fisikanya tersebut tetap disusun oleh partikel-partikel
terkecil yang sama. Partikel terkecil yang menyusun logam besi adalah atom besi. Perubahan
warna atau kekerasan yang tidak disertai oleh perubahan komposisi zat ialah contoh lain dari perubahan fisika.
      Dari dua contoh perubahan fisika di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa suatu zat dapat mengalami perubahan karena perubahan kondisi, seperti suhu dan tekanan tanpa harus mengubah komposisinya. Ini adalah perubahan fisika karena perubahan zat tidak disertai dengan perubahan komposisinya atau tidak disertai pembentukan zat baru. Selain perubahan wujud, perubahan warna, dan perubahan kekerasan, perubahan diberikut ini termasuk ke dalam perubahan fi sika: perubahan kelarutan, massa jenis, titik didih, titik leleh, dan daya hantar listrik.
      Perubahan fisika tidak spesialuntuk dapat terjadi pada zat murni/ tunggal, tetapi juga dapat terjadi pada tiruana zat termasuk campuran. Campuran juga mengandung zat (dua macam atau lebih) yang masing-masing tetap mempertahankan sifat-sifatnya termasuk sifat fisikanya.
Suatu zat yang sudah mengalami perubahan fisika memiliki sifat fisika yang tidak sama dengan sifat fi sika zat tersebut sebelum mengalami perubahan. Sebagai contoh, air yang sudah mengalami perubahan wujud dari padat ke cair akan memiliki sifat yang tidak sama. Dalam keadaan padat, air memiliki sifat fisika seperti sifat zat padat yang lain, yaitu bentuk fisiknya tidak terpengaruh oleh wadah yang ditempatinya. Sementara dalam keadaan cair, air memiliki sifat fisika seperti zat cair yang lain, yaitu bentuknya mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Dalam keadaan padat, air
memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan dalam keadaan cairnya. melaluiataubersamaini kata lain, untuk setiap ukuran massa yang sama, air dalam keadaan beku membutuhkan ruangan yang lebih besar dibanding dalam keadaan cair. misal lain adalah garam dapur, dalam wujud padat garam dapur tidak dapat menghantarkan arus listrik, sebaliknya dalam wujud cairnya garam dapur dapat menghantarkan arus listrik.
       Suatu zat yang sudah mengalami perubahan fisika dapat kembali ke kualitas atau keadaan asalnya bila kondisinya (misalnya suhu dan tekanan) diubah lagi ke kondisi asal. Sepotong logam besi yang sudah berubah warna menjadi kemerahan dan relatif lunak akibat suhu yang tinggi, akan kembali memiliki warna hitam dan keras bila logam tersebut didinginkan kembali.
 Adanya sifat fisika besi seperti ini dimanfaatkan oleh para pandai besi untuk menciptakan berbagai peralatan bertani dan dapur yang terbuat dari besi. Mereka menempanya dalam keadaan besi masih pijar, seperti pada gambar diatas sehingga didapatkan bentuk-bentuk yang diharapkan, kemudian sesudah terbentuk dibiarkan menjadi dingin kembali.