Struktur Kulit Manusia Dan Mekanisme Pengeluaran Keringat
Kulit membungkus hampir tiruana permukaan tubuh. Andai kita bisa melepaskan dan membentangkannya, kemungkinan kulit akan menutupi hampir keseluruhan tempat pulas satu orang. Karena setiap hari kita sering bergerak, memmembersihkankan dan mengeringkan kulit, maka hampir setiap waktu kulit rusak dan mati. Namun demikian, hampir setiap saat pula kulit tumbuh.
Proses peremajaan kulit ini kira-kira berlangsung selama 4 minggu. Bagi tubuh, kulit memiliki banyak kegunaan. Kulit menjaga bagian dalam tubuh kita dari kerusakan-kerusakan fisik, seperti gesekan, benturan, pukulan, kotoran zat kimia, dan kuman. Kulit berperan melindungi bagian dalam tubuh dari kehilangan air. Kulit juga memmenolong menjaga suhu badan. Kulit juga sebagai tempat memmembuang zat sisa metabolisme berupa keringat. Kulit memdiberi kita sensor sentuhan dari luar. Selain itu, juga kulit menciptakan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Pada manusia dewasa, ketebalan kulit berkisar 0,01 cm hingga 0,5 cm. Kulit tertipis berada pada kelopak mata, sedangkan kulit tertebal pada telapak kaki.
Kita tahu bahwa zat yang diekskresikan adalah keringat. Jumlah keringat yang dikeluarkan ternyata dipengaruhi berbagai keadaan, seperti aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, kesehatan, dan keadaan emosi. Di dalamnya pun mengandung zat-zat tertentu, misalnya air, garam (NaCl), urea, asam dan sisa metabolisme.
1) Struktur Kulit Manusia
Secara struktural, kulit tersusun atas dua lapisan, yakni lapisan pelindung luar yang disebut epidermis dan lapisan pelindung dalam yang disebut dermis. Simak penjelasannya lebih lengkap sebagai diberikut.
a) Epidermis
Epidermis kulit dinamakan pula kulit ari. Epidermis juga terbagi dalam berbagai bagian, yaitu bagian luar yang disebut stratum korneum (lapisan tanduk), bagian tengah yang disebut stratum granulosum, dan bagian dalam yang disebut lapisan Malpighi.
Stratum korneum ialah jaenteng yang mati, ke ring, dan tersusun dari berlapis-lapis jaenteng epitelium pipih. Sel lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh jaenteng di bawahnya karena mencakup protein keratin. Fungsi utamanya, antara lain melindungi sel-sel dan mencegah masuknya bibit penyakit. Sementara, stratum granulosum tersusun atas sel hidup yang dihasilkan oleh lapisan Malpighi.
Di dalam kulit terdapat sel-sel yang aktif membelah dan menghasilkan pigmen melanin. Sel ini berada pada lapisan Malpighi. Melanin ialah zat yang berwarna hitam kecoklatan. Jumlah pigmen melanin yang tidak sama menyebabkan warna kulit setiap orang tidak sama pula. Seseorang yang kulit hitam disebabkan karena mengandung lebih banyak melanin. Sementara orang albino tidak memiliki melanin dalam kulitnya.
b) Dermis
Di bawah lapisan epidermis kulit terdapat lapisan pelindung dalam, yang disebut lapisan dermis. Dermis disebut juga kulit jangat atau korium. Dermis kulit tersebut mencakup jaenteng ikat berserat.
Berbagai bagian yang ada dalam dermis meliputi pembuluh darah, rambut, ujung saraf, kelenjar keringat (glandula sudorifora), kelenjar minyak (glandula sebasea), dan jaenteng lemak kulit.
(1) Pembuluh Darah
Sebagian besar pembuluh kapiler darah berada pada dermis. Pembuluh darah ialah bagian yang membawa darah mencakup makanan dan oksigen pada lapisan dermis dan epidermis. Pembuluh darah juga berperan dalam menyuplai kelenjar keringat dan rambut akar. Selain itu, pembuluh darah
berperan penting dalam proses pengaturan temperatur tubuh.
(2) Rambut
Meskipun rambut berada dalam lapisan dermis, namun proses produksinya berada pada lapisan epidermis. Lapisan Malpighi pada epidermis masuk ke dalam lapisan dermis membentuk sebuah pipa berlubang yang dinamakan kantung rambut. Rambut tumbuh bersebelahan dengan kantung rambut. Di bagian dasar kantung terdapat sekumpulan jaenteng yang mencakup kapiler darah dan saraf, yang dinamakan akar rambut. Akar rambut dilindungi oleh sel epidermis yang terus-menerus membelah dan mendorong sel baru ke atas. Sel ini akan segera mati dan mengeras membentuk rambut.
Pada kulit kepala, terdapat bagian yang melekat pada kantung rambut. Bagian tersebut dinamakan otot penegak rambut. Kontraksi otot ini menyebabkan rambut tetap berdiri. Apabila kulit di sekitar rambut kepala kita kurang dipelihara, akibatnya akan timbul ketombe.
(3) Ujung Saraf
Ujung saraf ialah salah satu bagian sel saraf yang mengirimkan informasi dari lingkungan luar. Di dalamnya terdapat berbagai reseptor (penerima rangsangan), seperti reseptor sentuhan, reseptor tekanan, reseptor sakit, dan reseptor suhu.
(4) Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat kulit memiliki bentuk pipa tergulung yang tumbuh memanjang dari epidermis hingga dermis. Pada awal kelenjarnya banyak dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari darah pada kapiler, ke ringat dikeluarkan melewati saluran keringat dan pori-pori pada permukaan kulit. Keringat yang dikeluarkan mengan dung sebagian besar air dalam bentuk larutan garam anorganik (misalnya sodium klorida) dan sejumlah kecil materi organik seperti urea. Karena keringat mengandung sisa metabolisme, seperti urea, maka kulit tersebut disebut juga organ ekskresi.
(5) Kelenjar Minyak
Kelenjar minyak berada di samping kantung rambut. Kelenjar ini menghasilkan minyak yang disebut sebum. Sebum menahan air masuk ke dalam rambut dan epidermis. Selain menahan air, kelenjar minyak juga menjaga kelenturan epidermis dan melindunginya dari bakteri.
(6) Jaenteng Lemak Kulit
Di bawah dermis terdapat lapisan yang tersusun dari sel adiposa (jaenteng adiposa) yang menyimpan lemak. Lemak digunakan sebagai lapisan pelindung. Karenanya, jaenteng adiposa juga dikenal sebagai tempat penyimpanan lemak dan jaenteng pelindung.
2) Mekanisme Pengeluaran Keringat
Setiap harinya manusia dewasa mengeluarkan keringat kirakira 225 ml. Semua keringat yang dihasilkan berasal dari sekitar 2 juta kelenjar keringat yang tersebar pada seluruh lapisan dermis.
Proses pengeluaran keringat tersebut dipengaruhi oleh hipotalamus. Hipotalamus ialah sistem saraf pusat peng atur suhu badan yang menghasilkan enzim bradikinin. Enzim bradikinin mempengaruhi kerja kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat. Selain dipengaruhi hipotalamus, kerja kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan pembuluh darah.
(image source: )
Suhu pembuluh darah yang tinggi (karena suhu lingkungan tinggi) akan mempersembahkan rangsangan terhadap hipotalamus. Oleh rangsangan tersebut, hipotalamus segera mempengaruhi kelenjar keringat untuk menyerap air, garam, urea, dan berbagai zat sisa metabolisme dari pembuluh kapiler darah. Berbagai zat ini dikeluarkan melalui saluran keringat dan pori-pori kelenjar keringat ke permukaan kulit dalam bentuk keringat. Keringat segera menguap dan suhu tubuh turun sehingga normal kembali.
Apabila keringat yang keluar terlalu berlebihan, kadar garam yang berada dalam darah bisa berkurang. Akibatnya, otot bisa mengalami keketidakboleh atau mungkin bisa pula pingsan. Selain itu karena pembuluh darah pada lapisan dermis mengembang, kulit wajah bisa menjadi merah. Keadaan ini dapat terjadi saat kita melakukan aktivitas fisik yang berat. Namun, sebaliknya kulit kita dapat memucat bila pembuluh darah pada dermis menyempit, misalnya saja saat kita ketakutan.