Pencernaan Intrasel Oleh Lisosom
Lisosom (lysis = pemisahan, pembelahan, soma = tubuh) adalah badan berbentuk bulat seperti kantong kecil dengan diameter 0,1 sampai 1 m.
Lisosom spesialuntuk ditemukan pada sel hewan saja. Lisosom ialah struktur agak bulat yang dibatasi membran tunggal, memiliki ukuran diameter 1,5 mikron. Lisosom berperan aktif melakukan fungsi imunitas. Lisosom mencakup enzim-enzim hidrolitik untuk memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, dan protein. Substansi tersebut sebagian berasal dari luar, seperti polisakarida, lemak, dan protein, termasuk juga bakteri yang ditangkap secara fagositosis. Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih.
Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Lisosom banyak terdapat pada sel-sel darah terutama leukosit, limfosit,dan monosit. Di dalam sel-sel tersebut lisosom berperan mensintesis enzim-enzim hidrolitik untuk mencernakan bakteri-bakteri patogen yang menyerang tubuh.
Lisosom memmenolong menghancurkan sel yang luka atau mati dan menggantikan dengan yang baru yang disebut dengan autofagus. misalnya lisosom banyak terdapat pada sel-sel buntut kecebong. Ekor kecebong secara bertahap akan diserap dan mati. Hasil penghancurannya digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru bagi katak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Begitu pula selaput antara jari-jari tangan dan kaki manusia ketika berujud embrio akan hilang sesudah embrio tersebut lahir.
Lisosom ialah orggual yang sangat kecil dibandingkan dengan orggual-orggual lain. Umumnya berukuran 0,2 – 0,5 μm. Lisosom dihasilkan oleh badan golgi (berasal dari vesikula badan golgi yang lepas) dan tersebar di sitoplasma dalam jumlah besar. Lisosom terdapat hampir pada tiruana sel eukariotik.
Secara ringkas, fungsi lisosom adalah sebagai diberikut.
1) Mencerna substansi yang diambil secara endositosis, misalnya pada sel darah putih yang memakan bakteri.
2) Autofagosit
Adalah suatu proses peleburan struktur-struktur yang tidak dikehendaki di dalam sel, misalnya menghancurkan orggual lain yang sudah tidak berfungsi lagi.
3) Eksositosis.
Di dalam sel, lisosom juga mampu mencerna partikel-partikel yang masuk secara endositosis dan penge luaran enzim secara eksositosis. Misalnya, saat terjadi pembentukan tulang keras dari tulang rawan.
4) Autolisis
Adalah penghancuran diri sel dengan cara membebaskan tiruana isi lisosom dalam sel, misalnya penghancuran buntut pada kecebong pada waktu menginjak dewasa dengan cara menyerap kembali buntutnya.