Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Interaksi Sosial

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Interaksi Sosial| Interaksi sosial dalam prosesnya ada banyak faktor-faktor yang sanggup mempengaruhi interaksi sosial sehingga interaksi sosial tersebut sanggup terjadi dan terjalin baik, sebelumnya sudah dibahas terkena banyak tentang interaksi sosial yakni menyerupai pengertian interaksi sosial dan tujuan interaksi sosial, syarat-syarat terjadinya interaksi sosial dan bentuk-bentuk interaksi sosial tiruana itu ialah bahan tentang interaksi sosial, kini yang kita bahas faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial, dimana faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial terbagi atas 6 yakni imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi dan empati, ke enam faktor tersebut klarifikasi dan contoh-contohnya untuk mengetahui itu tiruana mari kita lihat sepeti yang ada dibawah ini,... 

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial sanggup berlangsung, antara lain alasannya ialah faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi, dan empati 
1. Imitasi, berasal dari bahas inggiris, imitation yang artinya tiruan atau peniruan. Faktor imitasi memiliki tugas yang sangat penting dalam prosesi interaksi. Imitasi ialah proses menggandakan sikap dan gaya seseorang yang menjadi idolanya. Tindakan menggandakan dilakukan dengan berguru dan mengikuti perbuatan orang lain yang menarikdanunik perhatiannya. Imitasi sanggup terjadi contohnya cara berpakaian, model rambut, gaya bicara, cara bertingkah laku, dan sebagainya. Imitasi sanggup bersifat kasatmata bila mendorong seseorang untuk mempertahankan, melestarikan, serta menaati norma dan nilai yang berlaku. 

2. Sugesti. sugesti ialah pandangan atau sikap seseorang yang kemudian diterima dan diikuti oleh pihak lain. Pihak pemdiberi sugesti biasanya ialah orang yang diberibawa dan dihormati, menyerupai dokter dan psikiater. Berlangsungnya sugesti sanggup terjadi alasannya ialah pihak akseptor sugesti sedang berada dalam keadaan kalut atau emosi yang tidak stabil sehingga menghambat daya pikirnya.  Sugersti akan praktis terjadi alasannya ialah dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai diberikut. 
a. Kemampuan berpikir seseorang terhambat dalam proses sugesti sehingga orang ini akan mendapatkan efek orang lain tanpa pikir panjang. 
b. Keadaan pikiran yang terpecah belah. Keadaan ini membuat orang resah atau bimbang sehingga akan praktis tersugesti.
c. Otoritas. Proses sugesti akan lebihgampang apabila pemdiberi sugesti memiliki keahlian atau otoritas di sidangnya. 
d. Mayoritas. proses sugesti akan lebih praktis bila pendapat tersebut sudah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.

3. Identifikasi. identifikasi ialah harapan seseorang untuk sama dengan orang lain. Sifat identifikasi lebih mendalam dari pada imitasi alasannya ialah dalam proses ini kepribadian seseorang turut terbentuk. Proses identifikasi sanggup berlangsung tanpasengaja atau dengan sengaja. Melalui identifikasi, diri seseorang seperti menjadi pihak lain atau identik dengan tokoh idolanya. Prosesi identifikasi sanggup membentuk kepribadian seseorang. 

4. Simpati. simpati ialah proses ketika seseorang merasa tertarik dengan pihak lain. Simpat akan sanggup berkembang bila terdapat saling pengertian dari kedua belah pihak. Simpati disampaikan kepada seseorang pada saat-saat tertentu, bisa ketika bergembira bisa pula ketika bersedih. contohnya  saat seorang tertimpa musibah. Perasaan simpati bisa menjadikan perasaan akung. 

5. Motivasi. motivasi ialah dorongan yang didiberikan kepada seseorang individu kepada individu lainnya. Motivasi bertujuan supaya orang yang didiberi motibasi tersebut menuruti atau melakukan apa yang dimotivasikan. Selain didiberikan kepada individu, motivasi juga sanggup didiberikan individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok, dan kelompok kepada individu. 

6. Empati. tenggang rasa ialah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengindentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Misalnya, bila melihat seseorang mengalami kecelakaan dan luka berat. kita berempati seperti juga ikut mencicipi sakit orang tersebut. melaluiataubersamaini kata lain, kita memposisikan diri kita pada orang lain.

Sekian artikel perihal Faktor-Faktor yang memengaruhi Interaksi Sosial semoga bermanfaa