Penyakit Peredaran Darah | 15 Penyakit Pembuluh Darah
Dalam kehidupan sehari-hari, tubuh kita yang selalu bekerja tiada henti dapat mengalami kelainan atau penyakit. Misalnya saja, kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah tubuh. Di bawah ini dapat kalian simak beberapa contoh kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia.
a. Anemia
Anemia ialah suatu keadaan dari penderita yang belum sempurnanya eritrosit terutama unsur hemoglobin. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya penyakit kurang darah. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan pemenuhan kebutuhan oksigen (O2) menuju jaenteng menurun, sehingga mengganggu fungsi kerja sel.
Gejala guamia antara lain ditandai dengan muka penderita pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya bintik-bintik hitam pada mata, jantung berdebar, dan denyut nadi meningkat. Anemia dapat terjadi juga apabila kita terluka dan kehilangan ba nyak darah. Sehingga cara yang bisa dilakukan adalah transfusi darah. Kurangnya zat seperti zat besi (Fe) dan vitamin B12 juga bisa menyebabkan guamia.
Selain itu, ada pula guamia yang terjadi secara genetis. Misalnya thalasemia dan guamia bulan sabit (siclema). Thalasemia ialah suatu kelainan pada eritrosit, sehingga selnya gampang rapuh dan cepat rusak. Ini terjadi karena sel-selnya tidak mampu mensintesis rantai polipeptida alfa dan rantai polipeptida beta dengan cukup, sehingga hemoglobin tidak terbentuk.
Sementara, guamia bulan sabit (cicle cell guamia) ialah guamia yang sel-selnya mengandung tipe hemoglobin abnormal, yang disebut hemoglobin S. Perhatikan gambar diberikut:
Apabila hemoglobin S ini diberikatan dengan oksigen (O2) yang berserius rendah, maka akan mengendap menjadi kristal-kristal yang panjang di dalam eritrosit.
Kristal-kristal tersebut berbentuk seperti bulan sabit. Hemoglobin yang mengendap ini juga akan merusak membran sel, sehingga sel tersebut menjadi lebih rapuh.
b. Polisetemia
Polisetemia ialah suatu keadaan kelebihan produksi eritrosit dalam tubuh seseorang. Darah penderita menjadi kental, sehingga memperlambat aliran darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan di dalam darah. Gumpalan darah dapat menyebabkan ganggren/kematian jaenteng jika terjadi pada jantung, sehingga dapat menyebabkan kematian bagi penderita. Gejala yang
ditimbulkannya dapat berupa sakit kepala dan pusing-pusing.
c. Leukemia (Kanker Darah) dan Agranulositosis
Leukemia atau kanker darah ialah suatu keadaan berupa kelebihan produksi leukosit. Leukimia disebabkan oleh keadaan sumsum tulang atau jaenteng limfa yang abnormal, sehingga produksi leukosit berlipat ganda. Oleh karena itu, jumlah leukosit dapat mencapai 500.000 sel per mm3. Di dalam dunia medis, gangguan leukemia ini sukar diobati. Namun, cara yang seringkali dilakukan adalah dengan sinar X, kemoterapi atau terkadang diperlukan transplantasi (pencangkokan)
sel-sel mieoloid. Kebalikan leukimia adalah agranulositosis, yakni belum sempurnanya leukosit. Akibat yang ditimbulkan adalah daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun.
d. Hemofilia
Hemofi lia ialah penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sukar dihentikan. Sebanyak 85% dari penyakit ini disebabkan oleh defi siensi faktor VIII. Jenis hemofi lia ini disebut hemofi lia A atau hemofi lia klasik. Sebanyak 15% pasien sisanya kecenderungan perdarahan disebabkan oleh difi siensi faktor IX. Kedua faktor tersebut diturunkan secara resesif melalui kromosom wanita.
Dinamakan filia karena paling sedikit satu dari kedua kromosom X-nya mempunyai gen-gen yang sempurna. Namun demikian bila salah satu kromosom X-nya mengalami defi siensi, maka akan menurunkan penyakit tersebut kepada separuh anak laki-laki.
e. Trombositopenia
Kelainan ini ditandai dengan sedikitnya jumlah trombosit di dalam sistem peredaran darah. Penderita trombositopenia cenderung mengalami pendarahan seperti halnya pada hemofi lia. Bedanya ialah pendarahan trombositopenia berasal dari kapiler-kapiler kecil, dan bukan dari pembuluh besar seperti yang terjadi pada hemofilia. Sebagai akibat kelainan ini, timbul bintik-bintik pendarahan di
seluruh jaenteng tubuh. Kulit penderita menampakkan bercak-bercak kecil berwarna ungu, sehingga penyakit itu disebut trombositopenia purpura.
f. Hipertrofi
Hipertrofi ialah suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra. Akibatnya, saat tertentu, jantung tidak dapat lagi memdiberi cukup oksigen (O2) terhadap jaenteng.
g. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah arteri dan vena, yang
mengalirkan darah dari dan ke jantung. Pemicunya adalah arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan lemak. Sementara, arterosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan zat kapur. Coba kita perhatikan gambar diberikut:
j. Embolisme Koroner
Embolisme koroner ialah suatu gangguan pada arteri koroner yang mengakibatkan pembuluh terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah ini berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah menuju arteri koroner.
k. Fibrilasi Atrium
Fibrilasi atrium ialah suatu kelainan pada jantung yang mengakibatkan atrium berdenyut cepat dan tidak beraturan. Kelainan ini terjadi akibat demam rematik dan penyakit tertentu lainnya.
l. Varises
Varises ialah suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena).
Varises ini sering terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki. Hemaroid atau wasir ialah varises yang terjadi pada daerah dubur (anus)
m. Flebitis
Flebitis ialah suatu keadaan gangguan pada vena, yaitu berupa radang vena. Flebitis dapat disebabkan oleh tukak atau abses di luar pembuluh vena. Pada kasus tertentu, fl ebitis dapat juga terjadi pada vena.
n. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi jika tekanan darah sistole lebih besar dari 140 mm Hg atau tekanan diastole lebih besar dari 99 mmHg. Tekanan darah yang ideal adalah tekanan sistole 120 mmHg, dan tekanan diastole 80 mmHg. Hipertensi ditandai dengan badan lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi jantung. Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler. Jika terjadi diotak disebut pendarahan otak.
Sebaliknya, hipotensi ialah suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistolik dan diastoliknya di bawah ukuran normal. Tekanan darah rendah ditandai dengan gejala badan cepat lelah, tangan dan kaki terasa dingin dan gampang pusing ketika bangun pulas.
o. Hemorage
Hemorage ialah suatu kelainan berupa pendarahan arteri atau vena, baik pada bagian dalam atau bagian luar tubuh. Hemorage selalu berbahaya. Sebab, apabila pendarahan yang terjadi sebanyak ± 30% dari volume darah, penderita dapat mati kehabisan darah.
a. Anemia
Anemia ialah suatu keadaan dari penderita yang belum sempurnanya eritrosit terutama unsur hemoglobin. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya penyakit kurang darah. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan pemenuhan kebutuhan oksigen (O2) menuju jaenteng menurun, sehingga mengganggu fungsi kerja sel.
Gejala guamia antara lain ditandai dengan muka penderita pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya bintik-bintik hitam pada mata, jantung berdebar, dan denyut nadi meningkat. Anemia dapat terjadi juga apabila kita terluka dan kehilangan ba nyak darah. Sehingga cara yang bisa dilakukan adalah transfusi darah. Kurangnya zat seperti zat besi (Fe) dan vitamin B12 juga bisa menyebabkan guamia.
Selain itu, ada pula guamia yang terjadi secara genetis. Misalnya thalasemia dan guamia bulan sabit (siclema). Thalasemia ialah suatu kelainan pada eritrosit, sehingga selnya gampang rapuh dan cepat rusak. Ini terjadi karena sel-selnya tidak mampu mensintesis rantai polipeptida alfa dan rantai polipeptida beta dengan cukup, sehingga hemoglobin tidak terbentuk.
Sementara, guamia bulan sabit (cicle cell guamia) ialah guamia yang sel-selnya mengandung tipe hemoglobin abnormal, yang disebut hemoglobin S. Perhatikan gambar diberikut:
Apabila hemoglobin S ini diberikatan dengan oksigen (O2) yang berserius rendah, maka akan mengendap menjadi kristal-kristal yang panjang di dalam eritrosit.
Kristal-kristal tersebut berbentuk seperti bulan sabit. Hemoglobin yang mengendap ini juga akan merusak membran sel, sehingga sel tersebut menjadi lebih rapuh.
b. Polisetemia
Polisetemia ialah suatu keadaan kelebihan produksi eritrosit dalam tubuh seseorang. Darah penderita menjadi kental, sehingga memperlambat aliran darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan di dalam darah. Gumpalan darah dapat menyebabkan ganggren/kematian jaenteng jika terjadi pada jantung, sehingga dapat menyebabkan kematian bagi penderita. Gejala yang
ditimbulkannya dapat berupa sakit kepala dan pusing-pusing.
c. Leukemia (Kanker Darah) dan Agranulositosis
Leukemia atau kanker darah ialah suatu keadaan berupa kelebihan produksi leukosit. Leukimia disebabkan oleh keadaan sumsum tulang atau jaenteng limfa yang abnormal, sehingga produksi leukosit berlipat ganda. Oleh karena itu, jumlah leukosit dapat mencapai 500.000 sel per mm3. Di dalam dunia medis, gangguan leukemia ini sukar diobati. Namun, cara yang seringkali dilakukan adalah dengan sinar X, kemoterapi atau terkadang diperlukan transplantasi (pencangkokan)
sel-sel mieoloid. Kebalikan leukimia adalah agranulositosis, yakni belum sempurnanya leukosit. Akibat yang ditimbulkan adalah daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun.
d. Hemofilia
Hemofi lia ialah penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sukar dihentikan. Sebanyak 85% dari penyakit ini disebabkan oleh defi siensi faktor VIII. Jenis hemofi lia ini disebut hemofi lia A atau hemofi lia klasik. Sebanyak 15% pasien sisanya kecenderungan perdarahan disebabkan oleh difi siensi faktor IX. Kedua faktor tersebut diturunkan secara resesif melalui kromosom wanita.
Dinamakan filia karena paling sedikit satu dari kedua kromosom X-nya mempunyai gen-gen yang sempurna. Namun demikian bila salah satu kromosom X-nya mengalami defi siensi, maka akan menurunkan penyakit tersebut kepada separuh anak laki-laki.
e. Trombositopenia
Kelainan ini ditandai dengan sedikitnya jumlah trombosit di dalam sistem peredaran darah. Penderita trombositopenia cenderung mengalami pendarahan seperti halnya pada hemofi lia. Bedanya ialah pendarahan trombositopenia berasal dari kapiler-kapiler kecil, dan bukan dari pembuluh besar seperti yang terjadi pada hemofilia. Sebagai akibat kelainan ini, timbul bintik-bintik pendarahan di
seluruh jaenteng tubuh. Kulit penderita menampakkan bercak-bercak kecil berwarna ungu, sehingga penyakit itu disebut trombositopenia purpura.
f. Hipertrofi
Hipertrofi ialah suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra. Akibatnya, saat tertentu, jantung tidak dapat lagi memdiberi cukup oksigen (O2) terhadap jaenteng.
g. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah arteri dan vena, yang
mengalirkan darah dari dan ke jantung. Pemicunya adalah arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan lemak. Sementara, arterosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan zat kapur. Coba kita perhatikan gambar diberikut:
j. Embolisme Koroner
Embolisme koroner ialah suatu gangguan pada arteri koroner yang mengakibatkan pembuluh terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah ini berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah menuju arteri koroner.
k. Fibrilasi Atrium
Fibrilasi atrium ialah suatu kelainan pada jantung yang mengakibatkan atrium berdenyut cepat dan tidak beraturan. Kelainan ini terjadi akibat demam rematik dan penyakit tertentu lainnya.
l. Varises
Varises ialah suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena).
Varises ini sering terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki. Hemaroid atau wasir ialah varises yang terjadi pada daerah dubur (anus)
m. Flebitis
Flebitis ialah suatu keadaan gangguan pada vena, yaitu berupa radang vena. Flebitis dapat disebabkan oleh tukak atau abses di luar pembuluh vena. Pada kasus tertentu, fl ebitis dapat juga terjadi pada vena.
n. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi jika tekanan darah sistole lebih besar dari 140 mm Hg atau tekanan diastole lebih besar dari 99 mmHg. Tekanan darah yang ideal adalah tekanan sistole 120 mmHg, dan tekanan diastole 80 mmHg. Hipertensi ditandai dengan badan lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi jantung. Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler. Jika terjadi diotak disebut pendarahan otak.
Sebaliknya, hipotensi ialah suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistolik dan diastoliknya di bawah ukuran normal. Tekanan darah rendah ditandai dengan gejala badan cepat lelah, tangan dan kaki terasa dingin dan gampang pusing ketika bangun pulas.
o. Hemorage
Hemorage ialah suatu kelainan berupa pendarahan arteri atau vena, baik pada bagian dalam atau bagian luar tubuh. Hemorage selalu berbahaya. Sebab, apabila pendarahan yang terjadi sebanyak ± 30% dari volume darah, penderita dapat mati kehabisan darah.