Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Jaringan Tulang Rawan (Kartilago) | Hialin, Elastis, Fibrosa

       Tanpa tulang rawan, tentu tubuh kita akan terasa sakit bila melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Saat kita sedang pulas miring misalnya, bila tulang telinga kaku, kemungkinan besar bisa patah dan kenyamanan saat pulas tidak bisa kita rasakan. Selain pada telinga, tulang rawan juga terdapat pada daerah antartulang belakang dan ujung hidung. 
Tulang rawan adalah kumpulan jaenteng tulang rawan yang disusun oleh sel-sel tulang. 
Sel tulang yang dimaksud yakni kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh sel-sel tulang rawan yang masih muda dan disebut dengan kondroblas. Kemudian, tulang tersebut dibungkus oleh sebuah lapisan yang dinamakan perikondrium.
       Sel kondrosit penyusun tulang rawan berbentuk bulat besar dengan inti satu buah atau dua buah. Sel kondrosit ini berada dalam ruang-ruang yang disebut lakuna. Di dalam satu lakuna biasanya terdapat dua sel kondrosit. Khusus pada anak, tulang rawan mengandung banyak sel tulang yang berasal dari mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa, tulang rawan berasal dari perikondrium.
Tulang rawan memiliki beberapa jenis tulang, meliputi tulang rawan hialin, tulang rawan serat (fibrosa), dan tulang rawan elastis.
       Tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan dan bening. Tulang hialin dapat ditemukan pada tiruana rangka janin sebelum menjadi tulang keras, tulang rawan iga, dan saluran pernafasan.
Adapun tulang rawan fibrosa, ialah jenis tulang rawan yang berwarna buram keputihan dan strukturnya keras. Kita dapat menjumpai jenis tulang ini pada ruas-ruas tulang belakang. Sementara
itu, tulang rawan elastin memiliki warna buram kekuningan dan strukturnya elastis. Tulang rawan elastin ini bisa kita temukan pada teli nga luar, dan epiglotis.

       Jaenteng tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang dilindungi fibrosa dalam matriks. Matriks tulang rawan mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kandungan serabut kolagen yang tinggi makin menguatkan tulang rawan tersebut. Tulang rawan tidak memiliki kapiler darah sehingga mendapat makanan dari jaenteng ikat di sekitarnya. Pada anak-anak jaenteng tulang rawan berasal dari jaenteng pengikat embrional (mesenkim).
       Sedangkan, tulang rawan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang rawan (perikardium). Jaenteng tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan elastis. Jaenteng tulang rawan mempunyai banyak matriks dan bersifat lentur yang disebut kondrin. Pada anak-anak, tulang rawan berasal dari jaenteng mesenkim, tetapi pada orang dewasa dibentuk oleh perikondrium yang banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan (kondrosit). Sel-sel tulang rawan ini terletak di dalam suatu rongga kecil yang disebut lakuna. Jaenteng tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam.

1) Tulang rawan hialin
     Matriks tulang hialin mengandung serabut elastis lebih banyak daripada serabut kolagen. 

Pada embrio, sebagian besar rangkanya adalah tulang rawan hialin. Sedangkan, pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada ujung tulang rusuk, persendian, dan pada saluran pernapasan. Dalam tubuh manusia, tulang rawan hialin banyak ditemukan berwarna putih kebiru-biruan dan tembus cahaya.

2) Tulang rawan elastis
    Tulang rawan ini terdapat pada epiglotis, laring, saluran eustachius, saluran telinga luar dan daun telinga. Tulang rawan elastis, matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan dan mengandung banyak serabut kolagen. Fungsi tulang rawan elastis ialah mempersembahkan fleksibilitas dan sokongan.


3) Tulang rawan fibrosa
    Matrik tulang rawan fibrosa berwarna petang dan keruh serta mengandung serabut kolagen kasar. Tulang rawan ini terdapat pada hubungan antartulang. Tulang rawan fibrosa berfungsi mempersembahkan sokongan dan proteksi.