Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Fungsi Jaringan Saraf | Gambar Jaringan Saraf

       Coklat dan susu manis, bila kita nikmati saat bersantai akan terasa nikmat di lidah, terutama rasanya yang manis. Sebaliknya saat sakit, lidah akan terasa pahit terhadap tiruana makanan yang masuk ke mulut, lebih-lebih lagi bila obat yang dimasukkan. Rasa manis atau pahit dapat dirasakan karena lidah terdapat jaenteng saraf.
       Jaenteng saraf berfungsi dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Jaenteng ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaenteng ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistem saraf tepi. Sel dibagi menjadi dua macam, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Sel yang mengkhususkan diri untuk penerimaan dan transmisi rangsangan disebut neuron . Jaenteng saraf tersusun oleh kumpulan sel saraf yang disebut neuron. Neuron ini banyak dan bercabangcabang, menghubungkan jaenteng satu dengan yang lain. Setiap sel saraf terdiri atas badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf. Badan sel-sel saraf kemudian berkumpul membentuk ganglion. Ganglionganglion ini letak dan posisinya spesialuntuk pada tempat tertentu, yaitu di kiri dan kanan sumsum tulang belakang.
 (sel saraf / image by doctorspiller.com)
       Ada lagi yaitu sel glia yang ialah sel-sel yang menunjang dan melindungi neuron. Suatu neuron terdiri atas badan sel yang membesar secara khas dan mempunyai nukleus dan dua atau lebih penjuluran sitoplasma, serabut saraf, dan jalur yang dilewati rangsangan. Lebar serabut saraf berkisar antara beberapa mikrometer sampai 30 atau 40 mikrometer dan panjangnya berkisar dari 1 mm sampai 1 meter lebih (pada hewan besar, seperti kuda). Ada dua jenis serabut saraf, yaitu akson yang meneruskan rangsangan menjauhi badan sel, dan dendrit yang mendekati atau membawanya ke badan sel. Pertautan antara akson suatu neuron dan dendrit dari neuron lainnya di dalam rantai itu disebut sinapsis. Pada sinapsis, akson dan dendrit sebenarnya tidak saling menyentuh, tetapi di antara kedua penjuluran tersebut terdapat celah sempit. Transmisi suatu rangsangan melalui sinapsis memerlukan mekanisme yang tidak sama dengan transmisi dalam serabut saraf. Suatu rangsangan spesialuntuk dapat melewati sinapsis jika hadir dari akson menuju dendrit. Jadi, sinapsis berfungsi sebagai katup yang mencegah arus balik dari impuls. Tiap serabut saraf akson atau dendrit dikelilingi oleh neurilema atau lapisan mielin.
       Neurilema adalah membran halus transparan berbentuk tabung yang terbentuk dari sel-sel yang
membungkus serabut. Lapisan mielin terbuat dari bahan lemak nonselular yang membentuk lapisan
putih mengkilat antara serabut dan neurilema. Pada selubung mielin terdapat sel schwann yang berfungsi membentuk selubung mielin baru. Bagian akson yang tertutupi oleh selubung mielin disebut nodus renvier.
       Jalannya impuls dimulai dari adanya rangsangan atau stimulan dari luar yang ditangkap oleh dendrit, kemudian dilanjutkan ke badan sel. Dari badan sel impuls akan diteruskan ke akson (neurit). Akson inilah yang akan menyampaikan impuls ke sel-sel saraf yang akhirnya disampaikan ke organ efektor.
Neuron ini ialah kesatuan fungsional dari sistem saraf yang memiliki konduktivitas (kemampuan menghantar impuls) sehingga terjadi komunikasi antara reseptor (sel atau organ yang menerima rangsang, seperti sel-sel saraf sensorik pada kulit) dan efektor (jaenteng atau organ yang mereaksi rangsang, seperti otot atau kelenjar). Jaenteng saraf juga memiliki sel-sel reseptor yang terbungkus oleh jaenteng ikat.
       Berdasarkan fungsinya ada tiga macam neuron, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron penghubung. Neuron yang menyampaikan impuls ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang) disebut neuron aferen atau neuron sensorik, sedangkan neuron eferen atau neuron motorik membawa impuls ke luar dari pusat saraf. Neuron penghubung menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik. Neuron ini memiliki dendrit ataupun akson yang berhubungan dengan neuron lain. atau bisa dirincikan sebagai diberikut:
1.Neuron sensorik berfungsi menerima dan meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat. 
2.Neuron motorik berfungsi membawa atau menyampaikan impuls dari saraf pusat ke efektor. 
3.Neuron asosiasi menyam paikan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik

Gambar tersebut memperlihatkan sebuah neuron motorik yang terdiri atas badan sel dengan inti yang terletak di tengah. Pada sitoplasma terdapat butir-butir Nissl yang banyak mengandung RNA untuk
sintesis protein, dan badan golgi. Uluran sitoplasma dari badan sel yang ujungnya bercabang-cabang
halus disebut dendrit. Dendrit berfungsi menghantar impuls ke badan sel. Uluran sitoplasma yang lebih panjang disebut akson (neurit) yang menghantar impuls dari badan sel ke neuron lain atau ke efektor.
Tiap akson mencakup aksoplasma yang berhubungan dengan sitoplasma pada badan sel, dan terbungkus oleh
selaput tipis yang ialah kelanjutan dari membran plasma pada badan sel. Akson ataupun dendrit yang berukuran panjang dilapisi seludang mielin yang berfungsi sebagai isolator. Di sebelah luarnya dibungkus oleh selaput neurilemma, sel Schwann berperan dalam nutrisi, regenerasi akson yang rusak atau putus dan membentuk selaput mielin. Di antara dua sel Schwann terdapat node of Ranvier (simpul Ranvier).