Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Fugsi Jaringan Epitel Dan Jenis-Jenis Jaringan Epitel

       Kulit kita membungkus jaenteng-jaenteng yang ada di dalamnya. Di dalam permukaan kulit kita banyak dijumpai jaenteng, di antaranya daging, darah, saraf, dan lain-lain. Lapisan pembungkus luar itulah yang disebut jaenteng epitel. Tidak spesialuntuk pada permukaan kulit tangan saja, pada permukaan luar dari organ-organ dalam pun juga dibungkus oleh jaenteng epitel ini. Organ dalam tersebut antara lain jantung, hati, ginjal, usus, dan sebagainya sehingga jaenteng epitel selalu ada di setiap organ tubuh sebagai pembungkus atau penutup.
Jaenteng epitel ialah perkembangan dari ekstoderm dan endoderm.
       Epitel terdapat pada setiap permukaan luar dan dalam tubuh untuk melapisi organ-organ tubuh. Epitel yang menutupi permukaan luar tubuh juga dibatasi oleh epithelium yang disebut mesotelium. Ada juga epithelium yang terbungkus untuk menangkap rangsang dari luar yang disebut neuropitelium.

Fungsi Jaenteng Epitel pada tubuh ada banyak, antara lain seperti diberikut.
a. Untuk melindungi jaenteng yang ada di dalamnya, misalnya epitel kulit.
b. Untuk melakukan fungsi absorbsi, misalnya epitel jonjot usus.
c. Untuk melakukan fungsi filtrasi, misalnya epitel pada nefron ginjal.
d. Sebagai pintu gerbang masuk dan keluarnya zat, misalnya epitel alveolus paru-paru.
e. Untuk melakukan fungsi sekresi, yaitu menghasilkan getah cair. Misalnya epitel kelenjar ludah, tiroid, hipofisis, dan lain-lain.
f. Untuk melakukan fungsi sebagai neuroreseptor, yaitu menerima rangsang dari luar. Epitelium ini terdapat pada alat-alat indra.
Jaenteng epitel dapat digolongkan berdasarkan hal-hal diberikut.
a. Bentuk sel di lapisan atas atau luarnya
       Jaenteng epitel ini dibedakan atas epitel pipih, epitel kubus, epitel silindris dan epitel bersilia.
b. Susunan sel dan jumlah lapisan selnya
       Jaenteng epitel ini dibedakan atas epitel selapis dan berlapis banyak.
c. Fungsinya
       Ditinjau dari fungsinya, jaenteng epitel dibedakan atas epitel pelindung (protektif), epitel kelenjar, dan epitel sensoris.


Dari hal-hal di atas jaenteng epitel dapat digolong-golongkan sesuai dengan bentuk dan susunannya, yaitu sebagai diberikut.

1) Epitelium Pipih Berlapis Tunggal
       Epitelium ini memiliki bentuk sel yang pipih dan spesialuntuk terdiri atas satu lapis sel saja, dengan inti berada di tengah sehingga terlihat sangat tipis. Akibat kondisi ini, epitelium bersifat semipermeabel. Jaenteng berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya. Misalnya pada dinding pembuluh darah, limfa, ginjal, alveolus paru-paru, selaput jantung, dan lain-lain.
2) Epitelium Pipih Berlapis Banyak
       Bentuk epitelium pipih berlapis banyak adalah pipih dengan inti berada di tengah. Sel-selnya tersusun rapat dan berlapis-lapis. Fungsi epitelium ini untuk melindungi jaenteng-jaenteng yang ada di bawahnya. Epitel ini terdapat pada rongga mulut, permukaan kulit, esofagus, dan rongga hidung.
3) Epitelium Kubus Berlapis Tunggal
       Jaenteng epitel ini berbentuk kubus dengan inti di tengah. Epitel ini berfungsi dalam proses pengeluaran zat-zat atau kelenjar yang dibutuhkan tubuh dan proses penyerapan. Jenis epitelium ini terdapat pada kelenjar tiroid, ovarium, dan tubula ginjal.
4) Epitelium Kubus Berlapis Banyak
        Bentuk sel epitelium kubus berlapis banyak seperti kubus, dengan inti berada di tengah dan tersusun dari berlapis-lapis sel kubus. Epitelium ini berfungsi dalam proses sekresi. Misalnya, terdapat pada kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium dan buah zakar.
5) Epitelium Silindris Berlapis Tunggal
       Epitelium silindris berlapis tunggal berbentuk batang memanjang dengan inti di dekat permukaan sel. Fungsi jaenteng ini adalah untuk pengeluaran zat-zat di dalam tubuh, penyerapan zat, perlindungan, dan melicinkan. Epitelium ini terdapat pada dinding usus, lambung dan oviduk.
6) Epitelium Silindris Berlapis Banyak
       Jenis epitelium ini berfungsi sebagai tempat sekresi dan pergerakan. Epitelium terletak pada alat-alat tubuh.
7) Epitelium Silindris Berlapis Banyak Semu
       Bentuk epitel ini berlapis-lapis dan pada permukaan terluarnya memiliki bulu getar (cilia) yang berfungsi menyaring dan mengeluarkan benda asing yang masuk, misalnya debu. Epitelium ini berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan pergerakan zat melewati permukaan. Jaenteng epitelium ini terdapat pada saluran pernapasan yaitu rongga hidung dan trakea.
8) Epitelium Transisional
       Epitelium transisional berbentuk tidak menentu. Di antara sel-selnya ada yang berbentuk pipih, panjang, kubus. Jaenteng ini terdapat pada ureter, kandung kemih, eretra.
9) Epitelium Kelenjar
       Jaenteng ini dapat mensekresikan sekret atau getah. Sekret tersebut dapat berupa enzim, keringat, air ludah, maupun hormon. Berdasarkan cara mensekresikan cairannya, kelenjar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai diberikut.
a) Kelenjar Eksokrin
    Kelenjar eksokrin mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah yang dihasilkan. Misalnya kelenjar keringat, kelenjar ludah, kelenjar bruner pada usus, kelenjar fundus pada dinding lambung.
b) Kelenjar Endokrin
    Kelenjar endokrin ialah kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah. Karena tidak mempunyai saluran tersebut sehingga disebut kelenjar buntu, getah hasil sekresinya langsung dialirkan ke dalam pembuluh darah. misal kelenjar endokrin yaitu kelenjar tiroid, anak ginjal, dan hipofisis.