Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Persilangan Monohibrid (Pengertian Dan Contoh Persilangan Monohibrid)

Persilangan monohibrid adalah persilangan yang spesialuntuk menggunakan satu macam gen yang tidak sama atau menggunakan satu tanda beda. Anda sudah mengetahui bahwa ada pasangan gen pada kromosom homolognya yang berpengaruh terhadap suatu sifat. Melalui percobaan yang dilakukan
oleh Mendel maka Anda dapat lebih mengerti terkena pengaruh alel yang mempersembahkan variasi pada bentuk atau fenotipe makhluk hidup.
      Mendel mengawinkan bunga ercis berwana ungu dengan bunga ercis berwarna putih. Perkawinan induk ini dinamakan dengan parental (P). Hasil perbandingan anakan yang diperoleh disebut dengan filial (F). Hasil perkawinan pertama adalah seluruhnya memiliki warna bunga ungu. Tumbuhan kacang ercis sesama bunga ungu ini lalu dikawinkan sesamanya dan diperoleh hasil 3 bunga ungu berbanding satu bunga putih.
Perhatikan gambar diberikut ini:

misal Percobaan Mendel dari Persilangan Monohibrid atau dengan Satu Sifat Beda
      Mendel beranggapan sifat resesif muncul karena sifat beda yang dimiliki induknya adalah berpasangan. Jadi, dalam persilangannya masing-masing induknya akan mempersembahkan satu fakta sifat beda kepada keturunannya sehingga akan menerima 2 fakta sifat beda dari masing-masing induknya.
Agar lebih jelas, coba perhatikan dan amati diagram diberikut ini!
Untuk mempergampangnya dapat pula digunakan tabel, perhatikan!
      Dari diagram dan tabel dapat kita lihat perbandingan fenotipe dari F2 adalah = 3 : 1 = bulat : keriput. Sedangkan untuk perbandingan genotipenya F2 dapat kita lihat adalah 1 : 2 : 1 = BB : Bb : bb. melaluiataubersamaini demikian gen faktor bulat (B) adalah dominan terhadap faktor keriput (b) dan Bb adalah individu yang mempunyai fenotipe biji bulat. Mendel melakukan percobaannya berulang kali, ternyata hasilnya sama seperti dapat dilihat tabel diberikut ini.
      Dari data tersebut dapat dilihat perbandingan rata-rata sifat dominan : resesif pada F2 adalah 3 : 1. Kemudian Mendel menciptakan suatu kesimpulan seperti diberikut.
1) Setiap sifat suatu organisme dikendalikan oleh satu pasang faktor keturunan yang dinamakan gen (pada waktu itu Mendel belummengenal gen); yaitu satu faktor dari induk jantan dan satu faktor dari induk betina.
2) Setiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya, misalnya bulat atau kisut. Kedua bentuk alternatif ini disebut alel.
3) Apabila pasangan faktor keturunan terdapat bersama-sama dalam satu tanaman, faktor dominan akan menutup faktor resesif.
4) Pada saat pembentukan gamet, yaitu pada proses meiosis, pasangan faktor atau masing-masing alel akan memisah secara bebas.
5) Individu galur murni mempunyai pasangan sifat (alel) yang sama, yaitu dominan atau resesif saja.