Daur Hidup Fasciola Hepatica (Cacing Hati) | Gambar Daur Fasciola Hepatica
Cacing Fasciola Hepatica ini hidup sebagai parasit di dalam hati manusia dan hewan ternak seperti sapi, babi, dan kerbau. Tubuhnya mencapai panjang 2-5 cm, dilengkapi alat penghisap yang letak dan posisinya mengelilingi mulut dan di dekat perut. Cacing hati berkembangbiak secara seksual dengan pembuahan silang atau pembuahan sendiri (hermaprodit). Cacing hati mempunyai ukuran panjang 2,5–3 cm dan lebar 1–1,5 cm. Pada bagian depan terdapat mulut meruncing yang dikelilingi oleh alat pengisap, dan ada sebuah alat pengisap yang terdapat di sebelah ventral sedikit di belakang mulut, juga terdapat alat kelabuin.
Bagian tubuhnya ditutupi oleh sisik kecil dari kutikula sebagai pelindung tubuhnya dan memmenolong saat bergerak. Cacing ini tidak mempunyai anus dan alat ekskresinya berupa sel api.
Daur Hidup Fasciola Hepatica (Cacing Hati)
Lihatlah gambar dari daur hidupnya diberikut ini:
Fasciola hepatica memiliki siklus hidup mulai dari dalam tubuh inangnya, ketika keluar dari tubuh inang, sampai kemudian masuk kembali sebagai parasit di tubuh inang yang baru. Di dalam tubuh inangnya, cacing dewasa memproduksi sperma dan ovum kemudian melakukan pembuahan. Telur yang sudah dibuahi kemudian keluar dari tubuh inang bersama feses (kotoran). Bila jatuh di tempat yang sesuai, telur ini akan menetas dan menjadi mirasidium (larva bersilia). Mirasidium kemudian berenang di perairan selama 8-20 jam.
Bila menemukan siput air (Lymnaea javanica), mirasidium akan masuk ke tubuh siput tersebut, tetapi bila tidak bertemu siput air mirasidum akan mati. Di dalam tubuh siput, mirasidium kemudian tumbuh menjadi sporoskista. Sporokista kemudian berpartenogenesis menjadi redia dan kemudian menjadi serkaria.
Serkaria membentuk ujung dan keluar menembus tubuh siput, kemudian berenang beberapa lama sehingga melepaskan ujungnya di rumput dan tumbuhan air untuk menjadi metaserkaria.
Metaserkaria kemudian membungkus diri dengan kista (cyste) sehingga dapat bertahan pada rumput atau tumbuhan lain, menunggu termakan oleh hewan. Ketika kista ikut termakan bersama tumbuhan, kista akan menembus dinding usus lalu masuk ke hati, kemudian berkembang hingga dewasa dan bertelur kembali mengulang siklus yang sama.
Bagian tubuhnya ditutupi oleh sisik kecil dari kutikula sebagai pelindung tubuhnya dan memmenolong saat bergerak. Cacing ini tidak mempunyai anus dan alat ekskresinya berupa sel api.
Daur Hidup Fasciola Hepatica (Cacing Hati)
Lihatlah gambar dari daur hidupnya diberikut ini:
Fasciola hepatica memiliki siklus hidup mulai dari dalam tubuh inangnya, ketika keluar dari tubuh inang, sampai kemudian masuk kembali sebagai parasit di tubuh inang yang baru. Di dalam tubuh inangnya, cacing dewasa memproduksi sperma dan ovum kemudian melakukan pembuahan. Telur yang sudah dibuahi kemudian keluar dari tubuh inang bersama feses (kotoran). Bila jatuh di tempat yang sesuai, telur ini akan menetas dan menjadi mirasidium (larva bersilia). Mirasidium kemudian berenang di perairan selama 8-20 jam.
Bila menemukan siput air (Lymnaea javanica), mirasidium akan masuk ke tubuh siput tersebut, tetapi bila tidak bertemu siput air mirasidum akan mati. Di dalam tubuh siput, mirasidium kemudian tumbuh menjadi sporoskista. Sporokista kemudian berpartenogenesis menjadi redia dan kemudian menjadi serkaria.
Serkaria membentuk ujung dan keluar menembus tubuh siput, kemudian berenang beberapa lama sehingga melepaskan ujungnya di rumput dan tumbuhan air untuk menjadi metaserkaria.
Metaserkaria kemudian membungkus diri dengan kista (cyste) sehingga dapat bertahan pada rumput atau tumbuhan lain, menunggu termakan oleh hewan. Ketika kista ikut termakan bersama tumbuhan, kista akan menembus dinding usus lalu masuk ke hati, kemudian berkembang hingga dewasa dan bertelur kembali mengulang siklus yang sama.