Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian Kompensasi, Tujuan, Komponen & Jenis-Jenis Kompensasi

Pada dasarnya setiap perusahan ingin supaya karyawannya mempunyai kepuasaan kerja yang dirasakan secara optimal dalam diri setiap karyawannya untuk melaksanakan suatu kiprah serta fungsi dalam perusahan. Hal ini bermanfaa untuk memmenolong proses mencapai tujuan perusahaan secara efektif. supaya fungsi dan tujuan tersebut sanggup mempunyai manfaat yang besar, maka pemdiberian kompensasi berupa finansial dan juga nonfinansial kepada karyawan sangat penting untuk diupayakan oleh perusahaan.

Pengertian Kompensasi: Apa itu Kompensasi?

Pengertian Kompensasi - Kompensasi yaitu tiruana pendapatan yang berbentuk uang baik yang pribadi maupun yang tidak pribadi sebagai suatu imbalan atas jasa yang didiberikan kepada perusahaan. Kompensasi yaitu total seluruh imbalan yang diterima oleh para karyawan atas dasar pengganti jasa yang sudah mereka diberikan. 

Kompensasi berdasarkan individu karyawan yaitu segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai suatu balas jasa atas aneka macam kontribusi tenaga dan juga pikiran yang sudah di sumbangkan pada organisasi. Sedangkan dalam sudut organisasi perusahaan, kompensasi yaitu segala sesuatu yang sudah didiberikan kepada karyawan sebagai balasa jasa atau kontribusi tenaga dan juga pikiran yang sudah mereka sumbangkan kepada organisasi dimana mereka bekerja. 

Kompensasi ialah sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai pengganti atas kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemdiberian kompensasi sebagai salah satu dalam pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya insan yang bersahabat kaitannya dengan jenis-jenis pemdiberian penghargaan secara individual sebagai pertukaran dalam melaksanakan kiprah keorganisasian (Rivai, 2005: 357). 

Kompensasi mencakup pembayaran tunai secara langsung, imbalan tidak pribadi dalam bentuk-bentuk benefit dan juga dalam bentuk pelayanan (jasa), dan isentif untuk mempersembahkan sebuah dorongan motivasi bagi setiap karyawan supaya sanggup berfungsi untuk meningkatkan produktifitas yang lebih tinggi ialah sebuah komponen penting dalam menentukan hubungan kerja. 

Hal ini sanggup bermanfaa, dikala dikelola secara tepat, dan dicelah demikianlah kompensasi sanggup berfungsi dan bermanfaa dalam memmenolong organisasi dalam mencapai suatu tujuan, mendapatkan, memelihara dan juga mempertahankan pekerjaan-pekerjaan yang lebih produktif.  

Pengertian Kompensasi Menurut Para Ahli 

Agar kompensasi sanggup lebih jelas, dan mengarahkan kepada pengertian kompensasi yang substansial. Maka pendapat para jago dalam pengertian kompensasi sanggup menjadi pola dalam mempersembahkan sebuah pemahaman terkait definisi kompensasi. Adapun pengertian kompensasi berdasarkan para jago yaitu sebagai diberikut..

1. Pengertian Kompensasi Menurut Martoyo (2007:116) 
Menurut Martoyo, bahwa pengertian kompensasi yaitu pengaturan keseluruhan pemdiberian balas jasa bagi employers maupun employees, bai ksecara pribadi berupa uang (finansial) maupun yang tidak pribadi berupa uang (nonfinansial). 

2. Pengertian Kompensasi Menurut Hasibuan (2008: 118) 
Menurut Hasibuan, bahwa definisi kompensasi yang diuraikannya, beropini bahwa pengertian kompensasi yaitu tiruana pendapatan yang berbentuk uang, barang pribadi ataupun tidak pribadi yang diterima karyawan dalam bentuk imbalan atas jasa yang didiberikan kepada perusahaan. 

3. Pengertian Kompensasi Menurut Sastrohardiwiryo (2005: 181) 
Menurut Sastrohardiwiryo, bahwa pengertian kompensasi yaitu imbalan jasa atau balasa jasa yang didiberikan oleh perusahaan untuk para tenaga kerja, dimana tenaga kerja sudah mempersembahkan kontribusi tenaga dan juga pikiran demi adanya sebuah kemajuan perusahaan supaya sanggup berfungsi dan mencapai tujuan yang sudah diputuskan. 

4. Pengertian Kompensasi Mennurut Handoko
Menurut Handoko (dalam Gomez, 2003:129) bahwa pengertian kompensasi yaitu segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai suatu balas jasa atas kolaborasi mereka. 

5. Pengertian Kompensasi Menurut Rivai (2004: 357) 
Menurut Rivai, bahwa pengertian kompensasi yaitu sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai suatu pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. 

6. Pengertian Kompensasi Menurut Marihot Tua Efendi 
Menurut Marhot Tua Efendi dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2005: 244) bahwa definisi kompensasi yaitu keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akhir dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atuapun lainnya, yang bisa berupa penghasilan upah bonus insentif, dan juga sanggup berupa tuntidakboleh lainnya contohnya tuntidakboleh hari raya, uang cuti uang makan dan lain-lainnya. 

7. Pengertian Kompensasi Menurut Andrew E 
Menurut Andrew (Dalam Mangkunegara, 2009:83) bahwa pengertian kompensasi yaitu proses manajemen upah ataupun penghasilan (kadang disebut kompensasi) melibatkan pertimbangan atuapun keseimbangan perhitungan. 

8. Pengertian Kompensasi Menurut Sofyandi (2008:157) 
Menurut Sofyandi, bahwa pengertian kompensasi yaitu suatu bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dengan impian supaya perusahaan memperoleh suatu imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawan. 

9. Pengertian Kompensasi Menurut Soekidjo (2009: 142) 
Menurut Soekidjo, bahwa pengertian kompensasi yaitu segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai suatu balasa jasa untuk kerja ataupun dedikasi bagi mereka. 

10. Pengertian Kompensasi Menurut Panggabean 
Menurut Panggabean yang dikutip oleh Edy Sutrisno bahwa pengertian kompensasi yaitu setiap bentuk penghargaan yang didiberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka diberikan kepada organisasi. 

Berdasarkan pendapat para jago tersebut terkait pengertian kompensasi, maka ditarik sebuah kesimpulan bahwa pengertian kompensasi yaitu segala sesuatu yang diterima oleh karyawan, baik yang pribadi atau tidak langsung, berupa penghasilan, upah, insentif, tuntidakboleh, dll. 

Tujuan Kompensasi 

Tidak sedikit kasus Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter keluar sehabis diperoleh dengan susah payah akhir sistem kompensasi yang kurang menarikdanunik, sehingga kompensasi demikian bertujuan bukan unuk memperoleh sumber daya insan yang berkarakter, akan tetapi untuk mempertahankan sumber daya insan (SDM).

Menurut Singodimejo, bahwa tujuan dalam pemdiberian kompensasi antara lain adalah
  • Menjamin sumber nafkah karyawan beserta keluarganya
  • Meningkatkan prestasi kerja, 
  • Meningkatkan harga diri para karyawan, 
  • Mempererat hubungan kerja antara karyawan, 
  • Mencegah karyawan meninggalkan perusahaan, 
  • Meningkatkan disiplin kerja 
  • Melaksanakan perundang-undangan, 
  • Perusahaan sanggup mempersembahkan teknologi baru 
Menurut Hasibuan (2010: 121) bahwa tujuan kompensasi yaitu sebagai diberikut.. 
  • Ikatakan Kerja Sama. Pemdiberian kompensasi akan terjalin sebuah kolaborasi formal antara majikan dan juga karyawan. melaluiataubersamaini mengerjakan kiprah dengan baik, sedangkan pengusaha majikan wajib membayar kompensasi sesuai perjanjian yang sudah disahkan. 
  • Kepuasan Kerja. melaluiataubersamaini adanya balas jasa, karyawan memenuhi suatu kebutuhan status sosial, fisik dan juga egoistiknya sehingga sanggup memperoleh kepuasan kerja dan juga jabatannya. 
  • Pengadaan Efektif. Program kompensasi diputuskan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan sanggup lebih gampang. 
  • Motivasi. Balas jasa sanggup mempersembahkan cukup besar, manajer akan simpel untuk memotivasi bawahannya. 
  • Stabilitas Karyawan. Program kompensasi atau prinsip adil dan layak serta eksternal konsisten yang kompetitif sanggup mempersembahkan adanya sebuah stabilitas karyawan yang lebih terjamin alasannya yaitu adanya sebuah turnover yang relatif kecil. 
  • Disiplin. melaluiataubersamaini adanya suatu pemdiberian balas jasa yang cukup besar, maka bisa untuk menghadirkan adanya disiplin ilmu bagi segenap karyawan yang semakin baik. Mereka sanggup menyadari serta menaati suatu peraturan yang berlaku. 
  • Pengaturan Serikat Buruh. Kompensasi kuat serikat buruh sanggup dihindarkan dan juga karyawan bisa untuk berserius pada pekerjaannya. 
  • Pengaruh Pemerintah. Program kompensasi yang sesuai dengan undang-undang perburuan yang berlaku contohnya batas upah minimum, maka intervensi pemerintah bisa untuk dihindarkan.
Menurut Notoadmojo, bahwa terdapat beberapa tujuan kompensasi yang perlu diperhatikan antara lain sebagai diberikut..
  • Menghargai Prestasi Kerja. Pemdiberian kompensasi sebuah penghargaan organisasi terhadap prestasi kerja karyawan. 
  • Mendorong Keadilan. Kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan antara karyawan dalam organisais. 
  • Mempertahankan Karyawan. Sistem kompensasi yang baik, para karyawan lebih survival bekerja pada organisasi itu. 
  • Memperbaiki Karyawan yang Bermutu. Sistem kompensasi yang baik dan juga menarikdanunik lebih banyak calon karyawan, berpeluang untuk menentukan karyawan yang terbaik. 
  • Pengendalian Biaya. Kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya rekrutmen, akhir yang semakin seringnya karyawan yang keluar mencari pekerjaan lain yang lebih menguntungkan. 
  • Memenuhi Peraturan-peraturan. Sistem kompensasi yang baik sebagai hukum dari pemerintah. Suatu perusahaan yang baik dituntut adanya sebuah sistem manajemen kompensasi yang baik juga. 

Komponen Kompensasi

Terdapat beberapa komponen-komponen kompensasi. Adapun komponen tersebut yaitu sebagai diberikut..
  1. Gaji. Gaji yaitu balas jasa berupa uang untuk diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang mempersembahkan kontribusi tenaga dan fikiran dalam mencapai tujuan perusahaan. 
  2. Upah. Upah ialah imbalan finansial pribadi yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atuapun banyaknya pelayanan yang didiberikan 
  3. Insentif. Insentif ialah imbalan pribadi yang didiberikan kepada karyawan alasannya yaitu kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. 
  4. Fasilitas. Fasilitas yaitu suatu kompensasi komplemen dalam mempersembahkan kenyamanan bagi karyawan.
Kompensasi total terdiri atas tiga komponen yang mempunyai macam-macam variasi, yaitu: 
  • Unsur yang fundamental yaitu kompensasi tetap diterima oleh karyawan secara teratur, baik berupa penghasilan atuapun upah. 
  • Komponen total yang insentif, aktivitas untuk dirancang memdiberi imbalan kepada karyawan atas kinerjanya yang baik. Insentif dalam bentuk ibarat bonus dan bagi untung. 
  • Komponen terakhir dari kompensasi total yakni tuntidakboleh yang terkadang disebut dengan kompensasi tidak langsung. Tunjungan tersebut terdiri dari asuransi, liburan, kesehatan dan lain-lainnya. 
Sedangkan berdasarkan Patton bahwa dalam kebijakan kompensasi terdapat tujuh kriteria. Kompensasi seharusnya. 
  1. Memadai. Dalam tingkat yang minimal pemerintahan, manajerial dan serikat kerja harus dipenuhi. 
  2. Adil. Setiap orang harus didiberi imbalan secara adil, sesuai atas usaspesialuntuk, kemampuan, dan juga petesnya. 
  3. Seimbang. Gaji/upah, tuntidakboleh dan juga penghargaan lainnya seharusnya memdiberi sebuah paket imbalan yang menyeluruh dan juga layak. 
  4. Efektif biaya. Gaji seharusnya dalam takarannya tidak hiperbola dan juga mempertimbangkan kemampuan suatu organisasi membayar. 
  5. Aman. Gaji/upah seharusnya cukup dalam memmenolong setiap karyawan yang mempunyai rasa kondusif dan juga nyaman untuk memmenolong dalam memenuhi setiap kebutuhan pokoknya. 
  6. Menyediakan insentif. Imbalannya seharusnya memotivasi kerja yang efektif dan juga produktif. 
  7. Dapat diterima karyawan. Karyawan seharsunya memahami suatu sistem imbalan dan juga merasa bahwa sistem demikian masuk nalar bagi perusahaan ataupun bagi dirinya. 

Jenis-Jenis Kompensasi 

Kompensasi sanggup digolongkan menjadi dua yaitu: 

1. Kompensasi Langsung
Pengertian kompensasi pribadi yaitu kompensasi yang dirasakan secara pribadi oleh penerimanya, contohnya penghasilan, insentif, dan juga upah. 
  • Gaji yaitu balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai suatu konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang sanggup mempersembahkan suatu kontribusi tenaga dan juga pikiran dalam mencapai suatu tujuan perusahaan. 
  • Upah yaitu kompensasi yang diterima oleh karyawan yang didasarkan pada jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan ataupun dari banyaknya pelayanan yang dihasilkan. 
  • Insentif yaitu kompensasi yang didiberikan kepada karyawan tertentu, alasannya yaitu sanggup menjadi suatu keberhasilan prestasinya di atas standar tertentu. 
2. Kompensasi Tidak Langsung 
Pengertian kompensasi tidak pribadi yaitu kompensasi yang tidak pribadi dirasakan oleh karyawan, yakni benefit dan service (tuntidakboleh pelayanan), Benefit dan service adalah kompensasi komplemen (financial atau non financial ) yang didiberikan atas dasar kebijakan perusahaan terhadap keseluruhan karyawan atas perjuangan dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Program tuntidakboleh karyawan sanggup bagi dalam tiga kategori yakni sebagai diberikut.. 
  • Tuntidakboleh mempersembahkan hasil (income) serta mempersembahkan peningkatan rasa kondusif bagi setiap kalangan karyawan yang membayar pengeluaran ekstrim atau luar basa yang dialami karyawan secara tidak terduga. 
  • Program tuntidakboleh sebagai peluang karyawan. Meliputi pembayaran kuliah sampai hiburan, cuti, hari besar dan cuti bagi karyawan wanita yang hamil. 
  • Tuntidakboleh untuk menjamin kenyamanan karyawan selama bekerja di perusahaan. Dalam hal ini tuntidakboleh kendaraan kantor, ruang kantor yang nyaman bagi karyawan dan adanya kawasan parkir yang nyaman. 
Jenis-Jenis Kompensasi Menurut Gugup Kismono (2011: 178) 
Menurut Gugup Kismono bahwa kompensasi terdiri atas macam-macam kategori yakni sebagai diberikut..
  • Kompensasi Finansial. Kompensasi finansial terbagi dua macam yaitu, kompensasi langsung yang berupa pembayaran upah (pembayaran atas tujuan jam kerjanya), penghasilan (pembayaran secara tetap), dan insentif atau bonus. Sementara kompensasi tidak langsung yaitu berupa pemdiberian pelayanan dan akomodasi kepada karyawan contohnya aktivitas beasiswa pendidikan, libur, perumahan dll. 
  • Kompensasi Non Finansial. Kompensasi yang terdiri atas dua macam yakni kepuasan dari pekerjaan itu sendiri dan kepuasaan yang diperoleh dari lingkungan kerja. Kepuasan dari lingkungan pekerjaan itu sendiri yaitu kepuasaan yang didiberikan berupa tugas-tugas menarikdanunik, tanggung jawaban, tantangan, rasa pencapaian, dan juga pengakuan. Sedangkan kepuasaan yang diperoleh dari lingkungan kerja karyawan berupa kebijakan yang sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang sangat bahagia, dan juga lingkungan kerja yang nyaman. 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi 

Sistem pemdiberian kompensasi oleh organisasi kepada karyawan sanggup dipengaruhi dengan aneka macam faktor sebagai suatu tantangan setiap organisasi dalam menentukan kebijakan kompensasi bagi karyawannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi yaitu sebagai diberikut..
  • Produktivitas. Organisasi berkeinginan untuk memperoleh laba baik berupa material atau non-material. 
  • Kemampuan untuk Membayar. Pemdiberian kompensasi tergantung dari bisa untuk membayar. Organisasi tidak mempersembahkan kompensasi tidak melebihi kemampuannya. 
  • Kesediaan untuk Membayar. Kesediaan ini kuat atas budi pemdiberian kompensasi karyawannya. 
  • Suplai dan Permintaan Tenaga Kerja. Banyak tidaknya tenaga kerja di pamasukan kerja, sanggup mempengaruhi pemdiberian kompensasi. 
  • Organisasi Karyawan. Adanya organisasi karyawan tersebu akan kuat terhadap kebijakan pemdiberian kompensasi. 
  • Peraturan dan Perundang-Undangan. Hal demikian akan memmenolong bidang perburuan (karyawan). Peraturan tersebut terperinci mempengaruhi sistem pemdiberian kompensasi bagi setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta. 

Kriteria Pemdiberian Kompensasi

Kebijakan ini sanggup mempersembahkan kompensasi bagi perusahaan untuk berubah-ubah. Agar perubahan tersebut tidak menyebabkan kegoncangan bagi perusahaan, maka berdasarkan Notoatmodjo (2003:159), kriteria yang perlu diperhatikan yaitu sebagai diberikut..
  1. Biaya Hidup. Kriteria ini berorientasi kepada kebutuhan karyawan yang dipentingkan supaya mempunyai produktivitas yang optimal. 
  2. Produktivitas. Meningkatkan produktivitas karyawan akan meningkatkan penghasilan organisasi. 
  3. Skala Upah atau Gaji Umum yang Berlaku. Kriteria yang terbilang susah jikalau dilihat dari besar kecilnya organisasi tersebut. Namun, organisasi tersebut sanggup berkaca kepada organisasi yang setingkat secara umum untuk mempersembahkan kriteria pemdiberian kompensasi bagi karyawannya. 
  4. Kemampuan Membayar. Setiap organisasi memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah karyawannya, dikaitkan dengan keseluruhan organisasi. 
  5. Upah atau Gaji untuk Menarik, Mempertahankan dan Memotivasi Karyawan. Organisasi yang baik selalu menarikdanunik calon karyawan bekerja di dalamnya, serta mempertahankan karyawannya untuk betah bekerja didalamnya. 
Demikianlah info terkena Kompensasi. Semoga info ini sanggup bermanfaa bagi kita tiruana supaya bisa mendalami pemdiberian kompensasi untuk kesuksesan sebuah perusahaan, organisasi atau perjuangan anda dalam terciptanya sebuah keseimbangan yang baik antara perusahaan atau organisasi dengan karyawan atau anggota. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi: 
Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. hlm: 181.  
H.M. Hasibuan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. hlm: 19.  
Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: STIE YKPN. hlm: 442.
H. Wayne Monde. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2 Edisi 10. Jakarta: Erlangga. 
Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. YogyakartaL Graha Ilmu. hlm: 146.  
Rivai dan Ella.2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. hlm: 744-749.  
Nur Hidayah. 2012. Sistem Pemdiberian Kompensasi di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji di Jabal Rahmah Suraba. Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. hlm: 25.