Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian Strategi, Jenis & Proses Taktik

Seluruh kehidupan baik negara, bumi dan alam semesta mempunyai sebuah proses dan taktik tertentu yang sudah di tentukan oleh sang pencipta. Begitu pula kita sebagai insan yang sudah dituntun mengikuti perintahnya untuk taat, tunduk dan patuh. Manusia atau diri kita, juga di diberikan keistimewaan terhadap mahluk dan ciptaan lainnya.

Kita didiberi kehendak dan pilihan dalam memlih mengikuti taktik atau tidak. Setiap mengikuti instruksi atau apapun itu, tentu mempunyai akhir yang perlu kita pertanggung jawabankan, begitupun ketika kita tidak menjalankan taktik tersebut yang ditujukan untuk kita selamat, begitulah strategi. 

Mari kita lebih bersahabat mengenal strategi. Terkadang dalam keseharian kita, dari bermacam-macam latar belakang atau acara tentu tidak lepas dari taktik ini. Ada yang disadari dan juga disadari. Perbedaannya spesialuntuk pada seberapa dalam anda atau kita menyusun taktik tersebut, hingga tersusun, terukur dan tertuju pada untuk apa taktik tersebut dibuat, itu untuk taktik yang kita ukur sedalam mungkin. 

Sedangkan taktik yang biasa kita lakukan. Adalah pada dikala kita berdiri dari pulas. Kemudian menjalankan acara hingga kita kembali pulas. Pertanyaannya, pernahkah anda membuat sebuah tabel atau taktik khusus untuk menjalankanya tiruana keseharian anda?, atau dalam sejam sudahkah anda membuat taktik tersebut?.

Tentu spesialuntuk terbentuk di kepala kita, dan seketika itu ia ada dengan perencanaan atau pengukuran kita, walau tidak detail, tetap saja itu ialah strategi. Umumnya, terdapat banyak kesalahan atau bahwasanya tidak taktik yang tidak mempunyai belum sempurnanya yang menyebabkan kesalahan. Namun risiko dari taktik ini lebih besar. Misalnya:
Agnes Monica berdiri pagi, dan bersiap untuk kesekolah. Segala perencaan waktu ia sudah ukur mulai dari pada dikala ia bangun, mandi, membersihkan dan dll yang dilakukan oleh perempuan. Namun, mengapa ia masih terlembat?. Apakah ia memikirkan jarak tempuh? memikirkan kepadatan jalan? cuaca? hal yang hadir begitu saja disaat perjalanan?
misal tersebut sering terjadi dalam acara kita. Terkesan acara bukanlah duduk kasus penting yang menentukan taktik detail yang kita lakukan. Padahal, setiap hari, jam, menit hingga detik, atau jalan kita lalui, akan menentukan simpel atau tidaknya taktik yang kita lakukan, alasannya kita mempunyai waktu perencaan dan proses yang lebih banyak dibandingkan yang menyiyiakan sedetik waktunya. 

Kalangan organisatoris, dalam pembahasan ini tentu sangat concern. Mengapa? Fase tersebut, taktik yang kita buat, berdinamika dan mendinamika segala sesuatu itu di rencanakan matang-matang untuk tujuan apapun. Wajarlah kalau taktik menjadi pembahasan sekarang. 

Terlebih lagi, kasus di sekitar kita, negara dan global bisa saja sudah di rancang sedemikian rupa untuk membangun sebuah dinamika bagi diri kita. Ibaratnya, ia sedang memainkan catur dimana pion-pion tersebut ialah aku, kita, engkau atau negara dan beberapa negara.

 Banyak fakta sejarah, sudah meriwayatkan hal tersebut, yang hingga dikala ini masih banyak yang menyangkal kalau sedikimian tinggi taktik tersebut. Namun, itu bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Membuat taktik besar, tidaklah dibuat dalam sehari, seminggu, sebulan, setahun dll. Namun sangat lama, dengan memikirkan aneka macam alternatif-alternatif yang akan terjadi kedepannya. 

Strategi pun tidak dibuat tanpa tujuan. Terkadang taktik mempunyai tujuan utama dan tujuan dari kepentingan-kepentingan yang berperan aktif dalam pembentukan taktik tersebut. Kepentingan dan juga tujuan dari pelaksana taktik tersebut, tidak mengurangi tujuan dari dibentuknya taktik tersebut. Itu tiruana tidak terlepas dari strategi. 

Namun, samakah taktik yang kita pandang, atau taktik memang mempunyai jenis-jenis untuk mencapai taktik puncak? atau sebelum itu apa pengertian strategi? Mari kita simak bersama gosip diberikut... 

Strategi

Kata taktik berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategas” (stratos: militer dan Ag: memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat planning untuk memenangkan perang. Konsep ini relevan pada zaman lampau yang sering diwarnai perang dimana jenderal diperlukan untuk memimpin suatu angkatan perang. 

Secara khusus, taktik ialah penempatan misi instansi, penetapan samasukan organisasi dengan mengingat eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan cara tertentu untuk mencapai samasukan dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan samasukan utama organisasi akan tercapai (Anshori, 2014: 18-20).

Menurut Effendy, menyampaikan bahwa taktik pada hakikatnya ialah perencanaan dan administrasi untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, taktik tidak berfungsi sebagai peta jalan yang mempersembahkan arah saja melainkan harus bisa menyampaikan bagaimana taktik operasionalnya.

Proses Strategi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa taktik ialah ilmu dan seni memakai tiruana sumber daya bangsa-bangsa untuk melakukan kebijakan tertentu di perang dan damai, atau planning yang cermat terkena kegiatan untuk mencapai samasukan khusus (Saputra, 2015: 173). Menurut Anshori (2014: 18-20) untuk menentukan atau membuat taktik ada tiga tahap proses strategi, yaitu:

1. Perumusan strategi, yaitu dengan membuatkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan bahaya eksternal, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, membuat sejumlah taktik alternatif, dan menentukan taktik tertentu.

2. Pelaksanaan strategi, yaitu dengan mengharuskan sebuah instansi untuk menetapkan samasukan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi anggota, dan mengalokasi sumber daya sehingga perumusan taktik sanggup dilaksanakan. 

3. Evaluasi strategi, yaitu dengan pimpinan harus benar-benar mengetahui alasan strategi-strategi tertentu tidak sanggup dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini, penilaian taktik ialah cara pertama untuk memperoleh informasi. Semua taktik sanggup berubah sewaktu-waktu alasannya faktor eksternal dan internal selalu berubah.

Jenis-Jenis Strategi

Adapun jenis-jenis taktik berdasarkan Anshori (2014: 20-22), terbagi menjadi lima bab yaitu:
1. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup, taktik ini ialah taktik utama (induk). Strategi ini sanggup dirumuskan lebih sempit menyerupai taktik program, dan ini sanggup dirancang sebagai sub strategi.

2. Klasifikasi berdasarkan tingkat organisasi, contohnya di dalam sebuah perusahaan yang terdiri atas sejumlah devisi yang sekurang-kurangnnya dua tingkat, yaitu taktik kantor sentra dan taktik devisi.

3. Klasifikasi berdasarkan sumber material dan bukan material, kebanyakan taktik berkenaan dengan sumber yang bersifat fisik. Namun, taktik sanggup terkena penerapan tenaga kerja manajer, tenaga ilmuan, dan lain sebagainya. Strategi sanggup juga berkenaan dengan gaya manajemen, gaya berpikir, atau falsafah, ihwal hal-hal yang ialah perilaku suatu instansi terhadap tanggung tanggapan sosial. 

4. Klasifikasi berdassarkan tujuan atau fungsi, contohnya pertumbuhan ialah masukana utama dari kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak taktik yang sanggup dipilih untuk menjamin pertumbuhan tersebut.

5. Strategi eksklusif pimpinan, bersifat mendasar, biasanya tidak tertulis, dan ialah kerangka untuk membuatkan taktik instansi.


Dari klarifikasi di atas, maka sanggup penulis simpulkan bahwa taktik ialah perencanaan dan administrasi memakai sumber daya bangsa-bangsa untuk mencapai tujuan atau planning yang cermat terkena kegiatan untuk mencapai samasukan khusus dengan menyampaikan taktik operasionalnya. Untuk menentukan atau membuat strategi, ada tiga tahap yang harus dilakukan yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan penilaian strategi.

Referensi: 
Anshori, Ade Ikhwan. 2014. Strategi Pemamasukan Produk Pembiayaan Warung Mikro dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak). Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Diakses pada 5 Mei 2017 pukul 05:07 WITA.