Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Unsur Pajak, Syarat Pemungutan Pajak, Asas, & Teori,

Unsur Pajak, Syarat Pemungutan Pajak, Asas, & Teori,|Pengertian pajak adalah iuran wajib dari wajib pajak kepada Negara ang tidak mendapatkan jasa secara pribadi dari Negara dan digunakan untuk membiayai keperluan umum bagi seluruh anggota masyarakat. Menurut perkembangan ilmu ekonomi, pajak didefinisikan berdasarkan pendapat Rochmat Sumitro bahwa pajak yaitu iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbale balik atau imbalan jasa (kontraprestasi) secara pribadi sanggup ditunjuk dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Sedangkan berdasarkan Rochmat Soemahidjaja, menyampaikan bahwa pajak yaitu iuran wajib, berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hokum, guna menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum

Unsur-Unsur Pajak 

Unsur-Unsur Pajak – Dari beberapa pengertian pajak sanggup disimpulkan bahwa pajak mempunyai unsure-unsur sebagai diberikut… 
  • Iuran dari rakyat kepada Negara. Artinya, yang berhak dalam mengambil pajak ialah Negara. Tidak ada anggota masyarakat yang sanggup diperbolehkan dalam mengambil pajak kepada anggota masyarakat lainnya. Bentuk iuran yaitu uang dan bukan barang. 
  • Berdasarkan undang-undang. Agar Negara sanggup mengambil pajak, pajak tersebut haruslah diatur dalam undang-undang. 
  • Tanpa imbal jasa atau kontraprestasi pribadi dari Negara. Artinya, meskipun rakyat membayar pajak kepada pemerintah, tetapi pemerintah tidak pribadi mempersembahkan jasa kepada pribadi pembayar pajak. 
  • Pajak sanggup digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaa bagi masyarakat luas. 

Fungsi Pajak 

Fungsi Pajak – Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam pelaksanaan pembangunan alasannya yaitu pajak ialah sumber pendapatan Negara untuk membiayai tiruana pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas, pajak mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai diberikut… 
a. Fungsi Anggaran (Budgetair): Sebagai sumber pendapatan Negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara. Sekarang ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin menyerupai belanja pegawai, belanja barang, dan pemeliharaan.  
b. Fungsi Mengatur: Pemerintah sanggup mengatur pertumbuhan ekonomi dari adanya kecerdikan pajak. melaluiataubersamaini fungsi tersebut, pajak digunakan untuk mencapai tujuan. 
c. Fungsi Stabilitas: Dari adanya pajak, pemerintah mempunyai dana untuk menjalankan kebijakan yang berafiliasi dengan stabilitas harga, sehingga inflasi sanggup dikendalikan. 
d. Fungsi Redistribusi Pendapatan: Pajak yang sudah dipungut oleh Negara digunakan untuk membiayai segala kepentingan umum, baik itu membiayai pembangunan untuk membuka peluang kerja yang sanggup meningkatkan pendapatan masyarakat. 

Syarat-Syarat Pemungutan Pajak

Syarat Pemungutan Pajak – Tidaklah praktis untuk membebankan pajak pada masyarakat. Bila terlalu tinggi, masyarakat akan membayar pajak. Namun, bila terlalu rendah maka pembangunan tidak akan berjalan alasannya yaitu dana yang kurang. Agar tidak menjadikan banyak sekali dilema maka pemungutan pajak harus memenuhi banyak sekali persyaratan, yaitu sebagai diberikut.. 
a. Syarat Keadilan (Pemungutan Pajak Harus Adil)
Seperti halnya dengan produk hokum yang lain maka hokum pajak harus membuat keadilan dalam pemungutan pajak. Adil dalam perundang-undangan maupun adil dalam pelaksanaannya. contohnya yaitu sebagai diberikut… 
  • melaluiataubersamaini mengatur hak dan kewajiban para wajib pajak 
  • Pajak diberlakukan bagi setiap masyarakat Negara untuk memenuhi syarat sebagai wajib pajak 
  • Sanksi atas pelanggaran pajak diberlakukan secara umum sesuai dengan berat entengnya pelanggaran 
b. Syarat Yuridis (Pengaturan Pajak Harus Berdasarkan UU) 
Sesuai dengan Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Pajak dan pungutan yang bersifat untuk keperluan Negara diatur dengan Undang-Undang,” ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan UU wacana pajak, yaitu sebagai diberikut.. 
  • Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara berdasarkan UU harus dijamin kelancarannya
  • Jaminan aturan bagi para wajib pajak untuk tidak diberlakukan secara umum 
  • Jaminan aturan terkena terjadinya kerahasiaan bagi para wajib pajak
c. Pemungutan Pajak Harus Diusahakan dengan Sebaik-Baiknya 
Pungutan pajak harus diusahakan sedemikian rupa biar tidak mengganggu kondisi perekonomian, baik aktivitas produksi, perdagangan maupun jasa.  
d. Syarat Finansial (Pemungutan Pajak harus Efisiensi) 
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pemungutan pajak harus diperhitungkan. Jangan hingga pajak harus dibayarkan lebih rendah dibandingkan denga biaya pengurusan pajak tersebut. Oleh alasannya yaitu itu, system pemungutan pajak harus sederhana dan praktis untuk dilaksanakan. melaluiataubersamaini demikian wajib pajak tidak akan mengalami kesusahan dalam pembayaran pajak baik dari segi penghitungan maupun dari segi waktu. 
e. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana 
Bagaimana pajak dipungut sangat memilih keberhasilan dalam pemungutan pajak. Sistem sederhana megampangkan wajib pajak dalam menghitung beban pajak yang harus didanai sehingga mempersembahkan efek kasatmata bagi para wajib pajak untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak.

Asas Pemungutan Pajak

Asas Pemungutan Pajak – Untuk mencapai tujuan dari pemungutan pajak, terdapat anggan para hebat yang mengemukakan terkena asas pemungutan pajak, antara lain sebagai diberikut…

a. Macam-Macam Asas Menurut Adam Smith
Menurut Adam Smith dalam bukunya “Wealth of Nations” dengan anutan yang populer The Four Maxims, asas pemungutan yaitu pajak sebagai diberikut… 
1. Asas Equality (asas keseimbangan dengan kemampuan atau asas keadilan), Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Negara dihentikan bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak. 
2. Asas Certainly (asas kepastian hukum), Semua pungutan pajak harus berdasarkan UU sehingga bagi yang melanggara akan sanggup dikenai hukuman hukum 
3. Asas Convinience of Payment (asas pemungutan pajak yang sempurna waktu atau asas kesenangan), Pajak harus dipungut pada dikala yang sempurna bagi wajib pajak (saat yang paling baik bagi wajib pajak). contohnya yaitu sebagai diberikut… 
  • Wajib pajak gres saja mendapatkan penghasilan 
  • Wajib pajak gres saja mendapatkan keuntungan dan keuntungan 
4.  Asas Eficiency (asas efisiensi atau asas ekonomis), Biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin, tidakboleh hingga terjadi biaya pemungutan pajak lebih besar dar hasil pemungutan pajak

b. Macam-Macam Asas Menurut W.J Langen,
Menurut W.J Langen, asas pemungutan pajak dibedakan menjadi beberapa macam yaitu sebagai diberikut.. 
1.  Asas daya pikul, Besar kecilnya pajak yang dipungut haru berdasarkan besar kecilnya penghasilan wajib pajak. Semakin tinggi penghasilan maka semakin tinggi pajak yang dibebankan. 
2. Asas manfaat, Pajak yang dipungut oleh Negara harus digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaa untuk kepentingan umum. 
3. Asas keamanan, Dalam kondisi yang sama antara wajib pajak yang satu dengan wajib pajak yang lain harus dikenakan pajak dalam jumlah yang sama (diperlakukan sama). 
4. Asas kesejahteraan, Pajak yang dipungut oleh Negara digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
5.  Asas beban yang sekecil-kecilnya, Pemungutan pajak diusahakan sekecil-kecilnya (serendah-rendahnya) kalau dibandingkan dengan nilai objek pajak sehingga tidak memberatkan para wajib pajak.

c. Macam-Macam Asas Secara Umum.  
Disamping asas diatas, asas pemungutan pajak sanggup dilakukan berdasarkan dari 3 asas, yaitu sebagai diberikut… 
1. Asas Domisili, Teknik pemungutan pajak yang dilakukan oleh Negara dengan tempat tinggal wajib pajak. Menurut asas ini, wajib pajak yang bertempak tinggal di Indonesia akan dikenakan pajak atas segala penghasilannya baik penghasilan yang didapat di Indonesia maupun penghasilan yang didapat diluar negeri. 
2. Asas Sumber, Teknik pemungutan pajak yang dilakukan oleh Negara dengan sumber pendapatan tanpa melihat tempat tinggal. Wajib pajak berdasarkan asas ini yaitu bagi siapapun yang memperoleh penghasilan di Indonesia akan dikenakan pajak sekalipun tempat tinggalnya diluar negeri. contohnya yaitu tenaga kerja absurd bekerja di Indonesia maka dari penghasilan yang didapat di Indonesia akan dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia. 
3. Asas Kebangsaan, Teknik pemungutan pajak yang dilakukan oleh Negara berdasarkan kebangsaan wajib pajak. misalnya: setiap masyarakat Negara absurd yang bertempat tinggal di Indonesia harus membayar pajak. 

Teori Pemungutan Pajak

Teori Pemungutan Pajak - Menurut R. Santoso Brotodiharjo SH, dalam hukumnya Pengantar Ilmu Hukum Pajak, terdapat beberapa teori yang mendasari terkena adanya pemungutan pajak, yaitu sebagai diberikut… 
a. Teori Asuransi 
Teori ini mempunyai kiprah untuk melindungi masyarakatnya dari kepentingan baik keselamatan jiwanya maupun keselamatan harta bendanya. 
b. Teori Kepentingan
Teori yang berdasarkan dari kepentinan masing-masing masyarakat Negara termasuk kepentingan dalam pertolongan jiwa dan harta. Semakin tinggi tingkatk epentingan dalam pertolongan maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan. 
c. Teori Gaya Pikul 
Teori yang didasarkan pada letak kemampuan (gaya pikul) membayar pajak bagi wajib pajak. Pajak harus dibayar sesuai dengan gaya pikul (kemampuan) seseorang. Untuk mengukur gaya pikul seseorang, perlu diketahui hal-hal diberikut ini… 
  • Penghasilan 
  • Kekayaan 
  • Pengeluaran (belanja) 
  • Tanggungan keluarga 
Semakin banyak tanggungan keluarga maka semain kecil kemampuan (gaya pikul) seseorang untuk membayar pajak, sekalipun penghasilannya banyak
d. Teori Bakti 
Menurut teori ini yang didasarkan letak korelasi antara rakyat dengan Negara. Rakyat mempunyai kewajiban untuk membayar pajak kepada Negara. Pembayaran pajak dari rakyat kepada Negara ialah bentuk ungkapan bakti rakyat kepada negaranya sehingga teori ini disebut teori kewajiban pajak mutlak 
e. Teori Asas Gaya Beli
Teori yang berdasarkan dari adanya manfaat pajak yaitu pajak yang dipungut dari rumah tangga ada di maysarakat masuk ke rumah tangga Negara kemudian disalurkan kembali kem masyarakat. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi, sudah sepantasnya Negara sebagai penyelenggara kepentingan masyarakat mengambil pajak kepada masyarakat. 

Macam-Macam Pajak

Macam-Macam Pajak - Pajak dibedakan berdasarkan system pemungutan, forum pemungutan, dan sifatnya. Macam-macam pajak tersebut yaitu sebagai diberikut.. 
a. Macam-Macam Pajak Berdasarkan Sistem Pemungutan 
Berdasarkan system pemungutannya, pajak dibedakan menjadi beberapa yaitu sebagai diberikut.. 
1. Pajak Langsung yaitu pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak dan tidak sanggup dilimpahkan kepada pihak lain serta dikenakan secara berulang-ulang secara periodic berdasarkan SKP (Surat Ketetapan Pajak) atau kohir. misal-contoh pajak pribadi yaitu sebagai diberikut.. 
  • Pajak penghasilan (PPh) 
  • Pajak kekayaan (PBB dan lain-lain) 
  • Pajak perseroan 
  • Pajak atas bunga, dividen, dan royalty 
2. Pajak tidak pribadi yaitu pajak yang pembayarannya bias dilimpahkan pihak lain. misal pajak tidak pribadi yaitu sebagai diberikut.. 
  • Pajak penjualan 
  • Pajak pertambahan nilai 
  • Bea materai 
  • Bea lelang
b. Macam-Macam Pajak Berdasarkan Lembaga Pemungutan 
Berdasarkan forum pemungutannya, pajak dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain sebagai diberikut.. 
1. Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah sentra yang pemungutannya di kawasan dilakukan oleh kantor pelayanan pajak. misal pajak yang termasuk pajak sentra yaitu sebagai diberikut.. 
  • Pajak penghasilan (PPh)
  • Pajak kekayaan 
  • Pajak pertambah nilai (PPN)
  • Bea materai 
  • Pajak minyak bumi 
  • Pajak ekspor 
2. Pajak kawasan yaitu pajak yang kewenangan pemungutannya berada pada pemerintah kawasan baik kawasan tingkat satu (provinsi) maupun kawasan tingkat dua (kabupaten atau kota). misal pajak yang termasuk jenis pajak kawasan yaitu sebagai diberikut.. 
  • Pajak kendaraan motor
  • Pajak reklame 
  • Pajak tontonan 
  • Pajak radio 
  • Bea balik nama
c. . Macam-Macam Pajak Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, pajak dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain sebagai diberikut
1. Pajak subjek yaitu pajak yang pemungutannya berdasarkan dari diri orangnya (keadaan diri wajib pajak). COntoh pajak yang termasuk jenis pajak subjektif yaitu sebagai diberikut… 
  • Status perekonomian 
  • Susunan keluarga 
  • Jumlah tanggungan 
2. Pajak adil yaitu pajak yang pungutannya berdasarkan dari objek pajaknya. misal pajak yang termasuk jenis pajak adil yaitu sebagai diberikut
  • Ketika kita membalik nama kendaraan yang kita beli, kita akan dikenai Bea Balik Nama (BBN). 
  • Pajak partambahan nilai (PPN). 

Artikel Terkait: 

Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Manfaat Pajak
Pengertian Pajak Menurut Para Ahli
Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Dampak Inflasi
Pengertian, Jenis, Tujuan dan Instrumen Kebijakan Moneter
Pengertian, Tujuan, dan Macam-Macam Kebijakan Fiskal

Demikianlah warta terkena Unsur Pajak, Syarat Pemungutan Pajak, Asas, & Teori,. Semoga anda sanggup menerimanya dan bermanfaa bagi kita tiruana baik itu pengertian pajak, unsur-unsur pajak, fungi-fungsi pajak, syarat-syarat pajak, asas-asas pemungutan pajak, teori-teori pemungutan pajak, dan macam-macam pajak. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi: Pajak (Pengertian, Unsur, Fungsi, Syarat, Asas, Teori, Macam-Macamnya)
  • Muliawati, Weni. dkk. 2007. Ekonomi untuk Siswa Kelas IX SMA-MA. Bandung: Acarya Media Utama. Hal: 38-48