Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian Platyhelmintes, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan

Pengertian Platyhelmintes, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan| Hai kawan-kawan kali ini seputar pengertian, ciri-ciri, klasifikasi, reproduksi dan peranan atau manfaat dari platyhelminthes. Tahukah kalian, Apa Itu Platyhelmintes ?.. Secara umum, Pengertian Platyhelmintes (Cacing Pipih) adalah filum dalam kerajaan Animalia (hewan) yang bersifat tripoblastik yang hidup benalu dan mempunyai bentuk badan yang rata (pipih). Terdapat 18.500 spesies dari Platyhelmintes (cacing pipih). Istilah Platyhelmintes berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata Platy yang berarti pipih dan Helmintes yang cacing. Platyhelmintes ialah filum ketiga dari kindom animalia (hewan) sehabis porifera dan coelenterata.

A. Struktur dan Fungsi Tubuh Platyhelmintes (Cacing Pipih) - Platyhelmintes (cacing pipih) yaitu cacing yang tergolong triplobalstik aselomata alasannya yaitu mempunyai 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma, endoderma, dan mesoderma. Platyhelmintes (cacing pipih) mempunyai struktur dan fungsi badan yang tidak sama dengan cacing golongan lainnya antara lain sebagai diberikut...
1. Sistem Pencernaan : Sistem pencernaan Platyhelmintes (cacing pipih) yaitu gastrovaskuler, dimana peredaran masakan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan Platyhelmintes (cacing pipih) dimulai dari mulut, faring, dan ke kerongkongan. Pada kepingan belakang kerongkongan terdapat usus yang bercabang ke seluruh tubuh. Sehingga usus tidak spesialuntuk mencerna masakan tapi usus juga mengedarkan masakan ke seluruh tubuh.
2. Sistem Syaraf : Terdapat beberapa macam sistem saraf pada Platyhelmintes (cacing pipih) antara lain sebagai diberikut...
  • Sistem syaraf tangga tali ialah sistem saraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, sentra susunan saraf disebut dengan ganglion otak terdapat pada kepingan kepala dan jumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di kepingan kiri dan kanan badan yang dihubungkan dengna serabut saraf melintang. 
  • Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf sanggup tersusun dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor, dan sel asosiasi (perantara). 
3. Indera: Dari beberapa jenis Platyhelmintes (cacing pipih) mempunyai sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di kepingan anterior (kepala). Seluruh cacing pipih mempunyai indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga mempunyai indra perhiasan berupa aurikula (telinga), statosista (pengatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai). Pada umumnya Platyhelmintes (cacing pipih) mempunyai sistem osmoregulasi yang disebut dengan protonefridia. Sistem ini terdiri dari susukan pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.
4. Reproduksi : Walaupun Platyhelmintes (cacing pipih) ialah binatang hemafrodit, beberapa cacing tidak sanggup melaksanakan perkawinan secara individu. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Reproduksi seksual yaitu dengan menghasilkan gamet. Fertilisasi ovum terjadi di dalam tubuh. Fertilisasi sanggup dilakukan sendiri atau dengan pasangan lain. 

B. Ciri-Ciri Platyhelmintes (Cacing Pipih) - Platyhelmintes (cacing pipih) mempunyai beberapa ciri-ciri/karakteristik umum antara lain sebagai diberikut... 
  • Memiliki bentuk badan pipih, simetris dan tidak bersegmen
  • Ukuran badan mikroskopis dan ada juga yang mempunyai panjang badan 20 cm yaitu cacing pita. 
  • Memiliki satu lubang yaitu di ekspresi tanpa dubur 
  • Mempunyai daya regenerasi yang tinggi, dan bersifat hermafodit (dua kelabuin)
  • Hidup benalu dan ada juga yang hidup bebas
  • Habitat di air tawar, air laut, daerah lembab, atau dalam badan organisme lain. 
  • Melakukan perkembangbiakan (bereproduksi) secara generatif dengan perkawinan silang dan bereproduksi secara vegetatif yaitu membelah diri
  • Sensitif dengan cahaya 
  • Tidak mempunyai sistem pernapasan. Cacing pipih memakai pori-pori sebagai daerah masuknya oksigen. Masuknya oksigen ke pori-pori dengan cara difusi. 
  • Tidak mempunyai rongga sejati, namun mempunyai simetri bilateral 
  • Tidak mempunyai sistem pencernaan lengkap. Pencernaan platyhelmintes (cacing pipi) melalui rongga gastrovaskular
  • Mempunyai sistem saraf tanggal tali dan mempunyai mata
  • Platyhelminthes (cacing pipih) tidak mempunyai pembuluh darah. Sehingga rongga gastrovaskular beperan mendistribusikan nutrisi ke seluruh tubuh. 
  • Platyhelminthes (cacing pipih) bersifat triploblastik (memiliki tiga lapisan embrional), yaitu epidermis (lapisan luar), mesodermis (lapisan tengah), dan endodermis (lapisan dalam).

 reproduksi dan peranan atau manfaat dari platyhelminthes Pengertian Platyhelmintes, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan

C. Klasifikasi Platyhelmintes (Cacing Pipih) - Platyhelmintes (cacing pipih) dibedakan menjadi 3 kelas antara lain sebagai diberikut... 
  • Turbellaria (Cacing Rambut Getar) : Kelas turbellaria yaitu kepingan dari Platyhelmintes (cacing pipih) yang memakai bulu getar sebagai alat geraknya. misalnya: Planaria   
  • Trematoda (Cacing Isap) : Kelas Trematoda yaitu kepingan dari Platyhelmintes (cacing pipih) yang mempunyai alat hisap yang dilengkapi kait yang berfungsi melekatkan diri pada inangnya alasannya yaitu golongan ini hidup secara benalu pada insan dan hewan. misal Trematoda yaitu fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma. Pada trematoda berilmu balig cukup akal hidup dalam usus, hati, ginjal, paru-paru dan pembuluh darah vertebrata.
 reproduksi dan peranan atau manfaat dari platyhelminthes Pengertian Platyhelmintes, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan
  • Cestoda (Cacing Pita) : Kelas Cestoda (cacing pita) yaitu kepingan Platyhelmintes (cacing pipih) yang mempunyai kulit yang dilapisi dengan kitin sehingga tidak terkotori oleh enzim di usus inang. Cacing pipih hidup benalu pada hewan, contohnya yaitu taenia solium dan T. Saginata. Spesies ini mempunyai skoleks yang berfungsi atau dipakai untuk menempel pada usus inang. Reproduksi taenia yaitu memakai telur yang sudah dibuahi dan didalamnya terkandung larva yang disebut dengan onkosfer. 
 reproduksi dan peranan atau manfaat dari platyhelminthes Pengertian Platyhelmintes, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan

D. Siklus Hidup/Daur Hidup Platyhelmintes (Cacing Pipih) 
1. Fasciola hepatica : telur (bersama feces) > larva bersilia (mirasidium) > siput air (lymnea auricularis atau lymnea javanica) > sporokista > redia > serkaria > keluar dari badan siput > menempel pada rumput/tanaman air > membentuk kista (metaserkaria) > dimakan domba (hepatica)/sapi(gigancatia) > usus > hati > hingga dewasa
2. Chlornosis sinensis : telur (bersama feces) > mirasium > siput air > sporosista >menghasilkan redia > menghasilkan serkaria > keluar dari badan siput > ikan air tawar (menempel di ototnya) > membentuk kista (metaserkaria) > ikan dimakan > susukan pencernaan > hati > hingga dewasa 
3. Schistosoma javanicum : telur ( bersama feces > mirasidium > siput air > sporosista > menghasilkan redia > menghasilkan serkaria > keluar dari badan siput > menembus kulit insan > pembuluh darah vena. 
4. Taenia saginata/taenia solium : Proglotid (bersama feces) > mencemari masakan babi > babi > usus babi (telur menetas jadi hexacan) > aliran darah > otot/daging (sistiserkus) > insan > usus insan (sistiserkus pecah > skolex menempel di dinding usus) > hingga berilmu balig cukup akal di insan > keluar bersama feces. 

E. Peranan Platyhelmintes (Cacing Pipih) - Umumnya Platyhelmintes ialah cacing yang merugikan alasannya yaitu bersifat parasi pada insan dan hewan, namun terdapat spesies Platyhelmintes (cacing pipih) yang tidak merugikan insan atau binatang yaitu Planaria. Planaria mempunyai peranan yang dimanfaatkan sebagai masakan ikan. Platyhelmintes (cacing pipih) lebih banyak mempersembahkan dampak kerugian bagi insan dan hewan, alasannya yaitu cacing tersebut benalu dalat hewan, saat insan mengkonsumsinya, dampaknya sanggup merugikan insan alasannya yaitu terinfeksi cacing yang sanggup menyebakan masalah-masalah bagi kesehatan manusia.

F. Usaha-Usaha Mencegah Platyhelmintes (Cacing Pipih) - Platyhelmintes ialah cacing yang umumnya merugikan insan dan hewan, sehingga diharapkan perjuangan yang sanggup berupaya mencegah masuknya atau terinfeksi Platyhelmintes (cacing pipih) antara lain sebagai diberikut....
  • Memutuskan daur hidupnya
  • Menghidari jerawat dari larva cacing
  • Tidak memmembuang tinja sembarangan dan membuat tinja secara teratur (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat)
  • Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging hingga matang).

Baca Juga : 


Demikianlah gosip terkena Pengertian Platyhelmintes, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan. Semoga kawan-kawan sanggup mendapatkan dan bermanfaa bagi kita tiruana baik itu pengertian platyhelmintes (cacing pipih), struktur dan fungsi badan platyhelmintes (cacing pipih), ciri-ciri platyhelmintes (cacing pipih), penjabaran platyhelmintes (cacing pipih), reproduksi platyhelmintes (cacing pipih), peranan platyhelmintes (cacing pipih), usaha-usaha mencegah Platyhelmintes (cacing pipih). Sekian dan terima kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman". Jangan lupa SHARE yah :). 
Referensi : 
  • Irmaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematik dan Ilmu Alam. Penerbit : Erlangga. 
  • Wasis. 2006. Biologi untuk SMA. Permata Pembelajaran Siswa Merai Prestasi. Jakarta : CV. Cahaya Pustaka 
  • Pratiwi D.A. 2006. Biologi Jilid 1 untuk Sekolah Menengan Atas Kelas X. Jakarta : Erlangga.
  • https://id.wikipedia.org