Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif Dan Disosiatif

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif| Pembahasan sebelumnya, kita sanggup simpulkan bahwa terdapat banyak sekali wujud dari interaksi sosial. Berdasarkan pendapat gillin sebut dua macam dari proses sosial dengan timbul dari tanggapan adanya interaksi sosial, yaitu proses asosiatif/bersekutu (processes of association) dan proses disosiatif/memisahkan (processes of dissociation). Proses interaksi sosial asosiatif adalah proses menuju terbentuknya persatuan atau interaksi sosial. Proses interaksi sosial disosiatif adalah proses oposisi (oppositional process) yang berarti tip berjuang melawan seorang ataupun sekelompok orang untuk meraih tujuan tertentu. Dari kedua macam interaksi sosial tersebut, diantaranya mempunyai bermacam-macam bentuk antara lain sebagai diberikut... 

A. Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial secara asosiatif mempunyai sifat positif, artinya mendukung seseorang atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu. Proses asosiatif mempunyai bentuk-bentuk antara lain sebagai diberikut...

1. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama ialah suatu usaha bersama antarindividu ataupun kelompok untuk mencapai kepentingan dan tujuan yang serupa, serta menyadarinya bermanfaa untuk dirinya atau orang lain. Kerja sama berorientasi antara individu terhadap kelompok (in group) dan individu terhadap kelompok lainnya (out group). Menurut Charles H. Cooley, kolaborasi sanggup berlangsung jikalau seseorang menyadari dirinya mempunyai kepentingan yang sama dengan orang lain. Selain dari itu, pada ketika yang sama mempunyai pengetahuan dan pengendalian terhadap dirinya sendiri dalam memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran dari kepentingan yang sama dan juga pengorganisasian diri ialah sesuatu yang penting dalam kerja sama. 

Kerja sama akan bertambah berpengaruh jikalau terdapat ancaman bahaya dari luar dan juga tindakan-tindak luar yang menyinggung kesetiaan yang sudah tertanam dalam kelompok, dalam diri seseorang, atau segolongan orang-orang. misalnya, kolaborasi antara prajurit dalam satu kesatuan terjalin ketika menghadapi musuh dalam sebuah medan pertempuran. Proses sosial akrab kaitannya dengan kolaborasi ialah konsensus. Konsensus terjadi kalau dua pihak atau lebih ingin memelihara adanya hubungan dan masing-masing memandang sebagai kepentingan sendiri. Dalam mengadakan konsensul sanggup muncul jikalau anggota kelompok mempunyai perbedaan pendapat. Dalam konsensus, perperihalan kepentingan terlihat nyata, tetapi tidak sebesar di konflik. 

Bentuk-Bentuk Kerja Sama - Berdasarkan pelaksanaannya, kolaborasi mempunyai bentuk-bentuk antara lain lain sebagai diberikut...
  • Kerukuran atau gotong royong ialah bentuk kolaborasi yang dilakukan secara sukarela demi mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berkaitan eksklusif dengan orang-orang yang terlibat dalam gotong royong.
  • Bargaining, yaitu acara perjanjian pertukaran barang ataupun jasa dua organisasi ataupun lebih
  • Kooptasi, yaitu mekanisme penerimaan unsur-unsur gres di kepemimpinan dan pelaksanaan ketatguagaraan organisasi sebagai satu-satunya tips untuk menghindari adanya konflik yang sanggup mengguncang organisasi
  • Koalisi, ialah kombinasi yang dilakukan dari dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi menghasilkan keadaan dengan tidak stabil lantaran ke-2 organisasi mempunyai struktur tersendiri.
  • Joint-venture, ialah bentuk kolaborasi dalam perusahaan proyek khusus, menyerupai pengeboran minyak dan juga perhotelan.
Berdasarkan bentuk kerjanya, kolaborasi dibagi dalam beberapa macam antara lain sebagai diberikut...
  • Kerja sama spontan ialah kolaborasi serta-merta
  • Kerja sama eksklusif adalah kolaborasi yang dilakukan dari hasil perintah atasan atau penguasa.
  • Kerja sama kontak ialah kolaborasi atas dasar perintah tertentu.
  • Kerja sama tradisional adalah kolaborasi sebagai potongan antaraunsur dalam sistem sosial
2. Akomodasi (accomodation)
Akomodasi ialah suatu proses pembiasaan diri individu atau kelompok insan dengan tiruanla saling berperihalan untuk upaya mengatasi ketegangan. Akomodasi berarti adanya keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Akomodasi seringkali ialah cara untuk menuntaskan perperihalan, entah dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik ataupun paksaan (tekanan). 
Bentuk-Bentuk Akomodasi - Akomodasi sebagai proes mempunyai beberap bentuk antara lain sebagai diberikut... 
  • Koersi adalah bentuk dari fasilitas yang berlangsung lantaran paksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi suatu kelompok atas kelompok lain. contohnya sistem rezim (pemerintahan) totaliter.
  • Kompromi adalah bentuk dari fasilitas yng pihak-pihak terlibat perselisihan saling meredakan tuntutan sehingga tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar kompromi ialah tiruana pihak bersedia mencicipi dan memahami keadaan pihak lain. misalnya: perjanjian gencatan senajata antara kedua negara yang sedang terlibat perang.
  • Arbitrase adalah bentuk fasilitas yang terjadi apabila terdapat pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. Maka dari itu diundanglah kelompok ketiga yang tidak berat sebelah (netral) untuk mengusahakan penyelesaian. Pihak ketiga tersebut berasal dari tubuh yang berwenang. misalnya: penyelesaian perperihalan antara pengusaha dan serikat buruh diselesaikan melalui arbitrase (pihak ketiga yang netral).
  • Mediasi adalah pihak ketiga untuk penengah atau juru damai. Keputusan berdamai tergantung pihak-pihak yang betikai. misalnya: mediasi pemerintah Republik Indonesia untuk mendamaikan faksi-faksi yang bersilih di kamboja.
  • Konsiliasi ialah upaya mempertemukan impian pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya suat persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka peluang mengadakan asimilasi. misalnya, panitia tetap penyelesaian problem ketenagakerjaan mengundang perusaan dan wakil karyawan untuk menuntaskan masalah.
  • Toleransi adalah bentuk fasilitas tanpa adanya persetujuan resmi lantaran tanpa disadari dan direncanakan, adanya impian untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan.
  • Stalemate adalah bentuk dari fasilitas yang terjadik ketika kelompok terlibat perperihalan dengan kekuatan seimbang. melaluiataubersamaini kesadaran ke-2 belah pihak maka tidak ada yang maju ataupun mundur sehingga perperihalan akan berhenti dengan sendirinya.
3. Asimilasi (assimilation) 
Asimilasi ialah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan menurut kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, mekanisme asimilasi akan timbul bila ada kelompok-kelompok yang mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian, individu-individu dalam kelompok tersebut diberinteraksi secara eksklusif secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi|penyerapan terjadi proses identifikasi diri dengan kepentingan-kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok atau dua orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu kelompok baru.

Faktor-Faktor Mempergampang/Mendorong Asimilasi - Faktor-faktor yang mempergampang terjadinya asimilasi ialah 
  • Sikap toleransi
  • Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi (tiap-tiap individu menerima peluang yang serupa untuk mencapai kedudukan khusus atas dasar kemampuan & jasanya)
  • Sikap menghargai orang-orang ajaib dan kebudayaannya
  • Tingkahlaku yang terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat
  • Adanya Persamaan pada unsur kebudaaan
  • Perkawinan adonan (amalgamasi)
  • Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor-Faktor Penghalang/Penghambat Asimilasi - Sebaliknya, faktor-faktor yang menjadi penghalang terjadinya asimilasi ialah sebagai diberikut...
  • Terisolasinya kehidupan suatu kelompok tertentu dalam masyarakat. Misalnya, orang indian di Amerika Serikat yang diharuskan bertempat tinggal di wilayah-wilayah khusus (reservation).
  • Kurangnya pengetahuan wacana kebudayaan yang dihadapi
  • Memiliki perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
  • Terdapat perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lain.
  • Terdapat perbedaan warna kulit atau ciri-ciri badaniah.
  • Terdapat in group feeling yang kuat. Artinya, adanya suatu perasaan yang berpengaruh bahwa individu terikat di dalam kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan
  • Terdapat gangguan golongan minoritas terhadap golongan yang berkuasa. misal, perlakuan berangasan terhadap orang-orang jepang yang tinggal di Amerika Serika setelah awalan Armada Laut Amerika Serikat Pearl Harbor diserang secara mendadak oleh tentara Jepang pada tahun 1941.
  • Memiliki perbedaan kepentingan dan perperihalan-perperihalan pribadi.
4. Akulturasi (Aculturation)
Akulturasi ialah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan ajaib menjadi potongan dari kultur suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli. Akulturasi ialah hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur kebudayaan ajaib sama-sama diterima oleh kelompok yang diberinteraksi, selanjutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang orisinil sebagai penerima.
misal Akulturasi:
  • Kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam bertemu di Indonesia kemudian membuat kebudayaan Islam yang bercorak Hindu
  • Musik Melayu bertemu dengan musik portugis dibawa oleh para penjajah menghasilkan musik keroncong
5. Paternalisme
Paternalisme ialah penguasaan kelompok pendapatang terhadap kelompok anak negeri. Perekonomian suatu wilayah kadang-kadang dikuasi oleh kelompok penhadir, bukan oleh penduduk anak negeri (pribumi). Kaum penhadir biasanya bertindak sebagai penguasa atau pemilik modal, sedangkan penduduk pribumi sebagai buruh atau pekerja. Kondisi ini sudah berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa Belanda (sebagai kelompok penhadir) menguasai bangsa Indonesia (sebagai penduduk pribumi). Penguasaan ini tidak pada bidang ekonomi ataupun perdagangan, tetapi juga di bidang pertanahan, permodalan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Masalah sosial menyerupai ini hendaknya cepat diatasi supaya tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum penhadir dan masyarakat pribumi (asli).

B. Interaksi Sosial Disosiatif 

Interaksi sosial disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya berperihalan dengan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi sosial disosiatif dibedakan menjadi bebeama bentuk, antara lain sebagai diberikut...

1. Persaingan (competition) 
Persaingan ialah proses sosial ketika terdapat ke-2 pihak atau lebih saling berlomba melaksanakan sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingn terjadi jikalau beberapa pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun menjadi sentra perhatian umum. Seperti, ribuan sampaumur bersaing supaya masuk jajaran 12 besar penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku di masyarakat tersebut. Kemungkin kecil, persaingan memakai kekerasan ataupun ancaman. Jadi, sanggup disebut bahwa persaingan dilakukan dengan sehat atau sportif. Persaingan disertai dengn kekerasan, bahaya, atau impian untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak sehat dan bukan lagi disebut dengan persaingan akan tetapi sudah menjurus kepada permusuhan atau persengketaan.Hasil dari persaingan harus diterima dengan kepala dingin, tanpa dendam sedikit pun. Mulai dari awal, Setiap pihak yang bersaing menyadari akan ada yang menang dan kalah.

Macam-Macam misal Persaingan - Perhatikan beberapa pola persaingan diberikut ini...
  • misal persaingan pada bidang ekonomi: persaingan antara produsen barang homogen dalam merebut pasar yang terbatas
  • misal persaingan dalam sesuatu kedudukan: persaingan untuk menduduki jabatan strategis
  • misal persaingan dalam hal kebudayaan: persaingan dalam penyebaran ideologi, pendidikan, dan unsur kebudayaan yang lain.
Fungsi Persaingan - Persaingan mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai diberikut..
  • Menyalurkan impian individu atau kelompok yag sama-sama menuntut dipenuhi, padahal susah dipenuhi seluruhnya secara sekaligus. misalnya, membangun jalan desa atau memperbaiki pos keamanan di permukiman.
  • Menyalurkan kepentingan dan nilai dalam masyarakat, paling utama kepentingan dan nilai dengan mengakibatkan konflik. misalnya, dalam Provinsi Aceh masyarakatnya tak boleh berpakaian minim ataupun pendek, mereka harus berpakaian islami.
  • Menyeleksi individu dengan pantas memperoleh kedudukan dan tugas yang sesuai secara kemampuannya.
2. Kontravensi 
Kontravensi ialah perilaku menentang dengan tersembunyi supaya tidak adanya perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi ialah proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab kontravensi ialah perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat ataupun sanggup juga pendirian menyeluruh masyarakat.

Macam-Macam Bentuk Kontrakvensi - Menurut Leopald von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima bentuk kontravensi antara lain sebagai diberikut....
  • Kontravensi umum, menyerupai penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak lawan.
  • Kontravensi sederhana, menyerupai menyangkal pernyataan orang di depan umum.
  • Kontravensi intensif, menyerupai penghasutan dan penyebaran desas-desus.
  • Kontravensi rahasia, menyerupai membocorkan belakang layar atau berkhianat.
  • Kontravensi taktis, contohnya mengejutkan kelompok lawan provokasi dan intimidasi.
3. Pertikaian 
Pertikaian ialah proses sosial sebagai bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi lantaran adanya perbedaan yang semakin tajam antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Kondisi perbedaan yang semakin tajam mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Jadi, pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewan ancaman atau kekerasan.

4. Perperihalan atau konflik (conflict) 
Perperihalan atau konflik ialah suatu usaha individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi dengan disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi lantaran adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan mengakibatkan disorganisasi sosial.

Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi perperihalan lantaran keinginan-keinginan individu tidak sanggup diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu atau kelom berusaha menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan. Perperihalan kebanyakan yang berperan adlaam perasaan. Persaan sanggup mempertajam adanya perbedaan sehingga kedua pihak berusaha saling menghancurkan. contohnya perasaan yang mengakibatkan konflik ialah benci, iri dan sentimen. Perperihalan tidak selalu bersifat negatif. Perperihalan menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang sudah ada sesuai dengan perkembangan masyarakat. Perperihalan juga menghasilkan suatu kolaborasi lantaran kedua pihak saling introspeksi untuk mengadakan perbaikan-perbaikan. misal dampak positif perperihalan (konflik) ialah perombakan aturan-aturan yang membatasi hak politik masyarakat negara di masa Orde Baru.

Bentuk-Bentuk Perperihalan - Perperihalan mempunyai bentuk-bentuk khusus antara lain sebagai diberikut...
  • Perperihalan pribadi, adalah individu yang semenjak mereka mulai berkenalan sudah tidak slaing menyukai. Awal jelek dikembangkan akan mengakibatkan kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak lawan. 
  • Perperihalan rasial, adalah perperihalan yang terjadi lantaran kepentingan kebudayaan. Keadaan bertambah jelek jikalau terdapat salah satu ras yang menjadi golongan minoritas. 
  • Perperihalan antarkelas sosial, adalah perperihalan yang terjadi lantaran terdapat perbedaan kepentingan, contohnya perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh. 
  • Perperihalan politik. adalah perperihalan yang terjadi antargolongan dalam masyarakat antara negara-negara berdaulat. misalnya, perperihalan yang terjadi antarpartai poltiik menjelang pemilu atau perperihalan antarnegara. 
  • Perperihalan yang bersifat internasional, adalah perperihalan yang disebabkan oleh kepentingan yng lebih luas menyangkut kepentingan naional dan kedaulatan masing-masing negara. Jika terdapat pihak yang tak sanggup mengendalikan diri, maka akan terjadi peperangan.  

Baca Juga : 

Demikianlah gosip terkena Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif. Semoga kawan-kawan sanggup mendapatkan dan bermanfaa bagi kita tiruana baik itu bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif baik itu pengertian kerja sama, macam-macam bentuk kerja sama, pengertian akomodasi, bentuk-bentuk akomodasi, pengertian asimilasi, syarat-syarat asimilasi, faktor-faktor pendorong/mempergampang asimilasi, faktor-faktor penghalang/penghambat asimilasi, pengertian akulturasi, contoh-contoh akulturasi, pengertian parernalisme, bentuk-bentuk interaksi sosial disosiatif, pengertian persaingan (competition), contoh-contoh competition, pengertian kontravensi, bentuk-bentuk kontravensi, pengertian pertikaian, pengertian perperihalan atau konflik, penyebab terjadinya perperihalan konflik, macam-macam bentuk konflik. Sekian dan terima kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman". 
Referensi : 
  • Muin, Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga. Hal : 60 - 74. 
  • Maryati, Kun dan Suryawati, Juju. 2006. Sosiologi untuk Sekolah Menengan Atas dan Ma Kelas X. Jakarta : Esis. Hal: 75-82.