Macam-Macam Bab Struktur Sel Kuman Dan Fungsinya
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya| Ada beberapa macam bagian-bagian dari struktur sel Bakteri yang mempunyai peranan dan fungsi masing-masing. Perlu kawan-kawan ketahui bahwa istilah basil itu berasal dari kata bakterion. Arti dari bakterion sendiri yaitu batang kecil. Secara umum, Pengertian basil yaitu organisme uniseluler (bersel satu) dengan tidak mempunyai membran inti sel (prokariotik) dan pada umumnya mempunyai dinding sel namun tidak berklorofil. Bakteri sendiri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek dan sekaligus penemu dari mikroskop lensa tunggal, basil ditemukannya pada tahun 1674, ia yaitu seorang ilmuwan belanda, istilah basil sendiri dikenalkan oleh ilmuwan yang berjulukan Ehrenberg tahun 1828.
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya - Sel basil terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian basil yaitu kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula cadangan makanan, klorosom, vakuola gas, flagela, dan pilus (fimbria). Berikut klarifikasi terkena Bagian-bagian struktur sel basil dan Fungsinya....
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya
1. Kapsul atau Lapisan Lendir
Kapsul atau lapisan lendir yaitu lapisan yang terluar dari basil yang menyelimuti dinding sel. Lapisan ini mempunyai ketebalan yang bervariasi disetiap jenis-jenis bakteri. Lapisan tebal tersebutlah yang disebut dengan kapsul, dan ada juga lapisan tipis yang disebut lapisan lendir. Umumnya basil hidupnya benalu dan bersifat patogen (penyebab penyakit) mempunyai kapsul sedangkan pada basil saproba (mendapatkan masakan dari sisa organisme) biasanya spesialuntuk mempunyai lapisan lendir. sehingga mengapa masakan yang terkena basil biasanya terlihat berlendir. Kapsul atau lapisan lendir ini berupa senyawa yang kental dan lengket yang disekresikan oleh bakteri. Kapsul sendiri tersusun dari glikoprotein (senyawa gabungan antara glikogen dan protein). Sedangkan pada lapisan lendir tersusun dari air dan juga polisakarikarida.
Fungsi Kapsul atau Lapisan Lendir
Dinding sel basil tersusun dari senyawa pepetidoglikan. Peptidoglikan adalah suatu polimer yang terdiri dari polipeptida pendek.Peptidoglikan mempunyai ketebalan lapisan yang bervariasi dari ketebalan lapisan ini kuat terhadap respons pewarnaan, yang dipakai dalam penggolongan bakteri, yaitu basil Gram posisitf dan basil Gram negatif. Dinding sel dari pada Eubacteria mengandung peptidoglikan, sedangkan pada dinding sel Archaebacteria yaitu tidak mengandung peptidoglikan.
Fungsi Dinding Sel
Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu).
Fungsi Membran Plasma
Mesosom yaitu orggual sel yang mempunyai penonjolan pada membran plasma ke arah dalam sitoplasma.
Fungsi Mesosom
Sitoplasma basil yaitu cairan koloid yang mengandung molekul organik menyerupai lemak, protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral, enzim, DNA, Klorosom (pada basil fotosintetik), dan ribosom
Fungsi Sitoplasma
Ribosom yaitu orggual-orggual kecil yang tersebar dalam sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein dan RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom di dalam suatu sel basil mencapai ribuan, contohnya saja Escherichia coli yang mempunyai 15.000 ribosom.
Fungsi Ribosom
Bakteri mempunyai dua macam DNA (deoxyribonucleic acid), yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid). DNA kromosom yaitu bahan genetik yang memilih sebagian besar dari sifat-sifat metabolisme bakteri, sedangkan pada DNA nonkromosom (plasmid) yang spesialuntuk memilih sifat-sifat tertentu, menyerupai sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu. DNA kromosom pada organisme eukariotik akan berbentuk rantai ganda linier, sedangkan pada DNA kromosom prokariotik (bakteri) yang berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul dalam suatu serat kusut yang disebut dengan region nukleoid. Jumlah DNA basil jauh lebih sedikit dibandingkan dengan DNA sel eukariotik sekitar 1:1.000 dari DNA sel eukariotik. DNA kromosom sanggup di bereplikasi pada ketika menjelang pembelahan sel.
DNA nonkromosom (plasmid) memliki bentuk melingkar (sirkuler) dengan ukuran yang mempunyai jauh lebih kecil dibandingkan DNA kromosom. Umunnya, basil tetap sanggup hidup walaupun plasmidnya dikeluarkan dari sel. Hal ini dimanfaatkan dalam teknologi rekaya genetika. Plasmid dipakai sebagai vektor atau pembawa suatu gen tertentu yang ingin didisipkan. Plasmid sanggup bereplikasi tanpa kontrol dari DNA kromosom, serta mempunyai kegampangan dalam ditransfer ke sel basil lainnya pada ketika terjadi konjugasi.
Fungsi DNA
Baca Juga :
Pengertian Hormon dan Fungsi Hormon
Macam-Macam Manfaat Bakteri Menguntungkan Bagi Kehidupan Manusia
Ciri-Ciri Bakteri
Ciri-Ciri Cyanobacteria (Bakteri Hijau Biru)
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) "Artikel Lengkap"
Pengertian Virus dan Ciri-Ciri Dalam Ilmu Biologi
Demikianlah isu seputar Macam-Macam Bagian Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya. Semoga kawan-kawan mendapatkan dan sanggup bermanfat bagi kita tiruana. Jangan lupa yah kawan-kawan untuk SHARE atau bagikan melalui sosmed kawan-kawan gunakan, semoga setiap orang sanggup dengan simpel menemukan Macam-Macam Bagian Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya. Sekian dan Terima Kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman". Sumber : Irnangningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Hal : 125-128. Jakarta : Erlangga.
Fungsi Kapsul atau Lapisan Lendir
- Sebagai pelindung,
- Menjaga sel semoga tidak kekeenteng,
- Memmenolong pelekatan dengan sel basil lain atau pada substrak,
- Pada basil patogen, kapsul melindungi basil dari pengaruhi sistem kekebalan (antibodi) yang dihasilkan oleh sel badan inang.
Dinding sel basil tersusun dari senyawa pepetidoglikan. Peptidoglikan adalah suatu polimer yang terdiri dari polipeptida pendek.Peptidoglikan mempunyai ketebalan lapisan yang bervariasi dari ketebalan lapisan ini kuat terhadap respons pewarnaan, yang dipakai dalam penggolongan bakteri, yaitu basil Gram posisitf dan basil Gram negatif. Dinding sel dari pada Eubacteria mengandung peptidoglikan, sedangkan pada dinding sel Archaebacteria yaitu tidak mengandung peptidoglikan.
Fungsi Dinding Sel
- Mempertahankan bentuk dari sel
- Memdiberikan sebuah pinjaman fisik,
- Menjaga sel semoga tidak pecah dalam lingkungan yang mempunyai tekanan osmotik yang lebih rendah (hipotonis)
- Sel basil sanggup mengalami plasmolisis bila berada pada lingkungan yang tekanan osmotik lebih tinggi (hipertonis).
- Bakteri akan mati bila berada pada larutan yang pekat contohnya mengandung banyak garam atau banyak gula.
Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu).
Fungsi Membran Plasma
- Membungkus sitoplasma
- Mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada diluar sel.
Mesosom yaitu orggual sel yang mempunyai penonjolan pada membran plasma ke arah dalam sitoplasma.
Fungsi Mesosom
- Menghasilkan energi
- Membentuk dinding sel gres ketika terjadi pembelahan sel
- Menerima DNA pada ketika konjugasi
Sitoplasma basil yaitu cairan koloid yang mengandung molekul organik menyerupai lemak, protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral, enzim, DNA, Klorosom (pada basil fotosintetik), dan ribosom
Fungsi Sitoplasma
- Sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel
Ribosom yaitu orggual-orggual kecil yang tersebar dalam sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein dan RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom di dalam suatu sel basil mencapai ribuan, contohnya saja Escherichia coli yang mempunyai 15.000 ribosom.
Fungsi Ribosom
- Sebagai sintesis protein
Bakteri mempunyai dua macam DNA (deoxyribonucleic acid), yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid). DNA kromosom yaitu bahan genetik yang memilih sebagian besar dari sifat-sifat metabolisme bakteri, sedangkan pada DNA nonkromosom (plasmid) yang spesialuntuk memilih sifat-sifat tertentu, menyerupai sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu. DNA kromosom pada organisme eukariotik akan berbentuk rantai ganda linier, sedangkan pada DNA kromosom prokariotik (bakteri) yang berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul dalam suatu serat kusut yang disebut dengan region nukleoid. Jumlah DNA basil jauh lebih sedikit dibandingkan dengan DNA sel eukariotik sekitar 1:1.000 dari DNA sel eukariotik. DNA kromosom sanggup di bereplikasi pada ketika menjelang pembelahan sel.
DNA nonkromosom (plasmid) memliki bentuk melingkar (sirkuler) dengan ukuran yang mempunyai jauh lebih kecil dibandingkan DNA kromosom. Umunnya, basil tetap sanggup hidup walaupun plasmidnya dikeluarkan dari sel. Hal ini dimanfaatkan dalam teknologi rekaya genetika. Plasmid dipakai sebagai vektor atau pembawa suatu gen tertentu yang ingin didisipkan. Plasmid sanggup bereplikasi tanpa kontrol dari DNA kromosom, serta mempunyai kegampangan dalam ditransfer ke sel basil lainnya pada ketika terjadi konjugasi.
Fungsi DNA
- Materi genetik yang sebagian besar memilih sifat-sifat metabolisme basil (DNA Kromosom)
- Menentukan sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan bereproduksi secara seksual), dan sifat ketebalan terhadap suatu antibiotik (DNA nonkromosom)
8. Granula dan Vakuola Gas
Umumnya basil mempunyai granula-granula yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan masakan atau senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya, contohnya Thiospirillum yang menghasilkan butir-butir belerang. Pada vakuola gas yang anya terdapat pada bakteri-bakteri fotosintetik yang hidup dengan menampung air. Vakuola gas tersbut memungkinkan basil mengapung di permukaan air, sehingga sanggup sinar matahari yang dipakai untuk fotosintesis.
9. Klorosom
Klorosom yaitu suatu struktur lipatan yang ada dibawah membran plasma yang meliputi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungi Klorosom yaitu untuk menfotosintesis yang spesialuntuk terdapat pada basil fotosintetik. contohnya Chlorobium
10. Flagela
Flagela yaitu bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein yang terdapat pada dinding sel, dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela basil tidak terbungkus oleh ekspansi membran plasma yang berbentuk batang (basil), koma (vibrio), dan juga spiral. Ada sekitar separuh dari seluruh basil yang sanggup bergerak secara terarah yang menuju atau menjauhi ransang. Gerak tersebut disebut gerak taksis. contohnya basil dari familia Chlorobacteriaceae yang akan melaksanakan gerak fototaksis faktual atau menuju ke arah cahaya matahari untuk berfotosintesis. Bakteri mempunyai jumlah flagela yang mempunyai letak tidak sama-beda. Berikut pengelompokan basil menurut dari jumlah dan letak flagelanya.
11. Pilus atau Fimbria
Pilus (Latin, pili = rambut) atau fimbria (fimbria = tempat pinggir) yaitu struktur menyerupai flagela tetapi berupa rambut-rambut yang mempunyai diamater lebih kecil, pendek, dan kaku, dengan terdapat di sekitar dinding sel. Fungsi pilus atau Fimbria adalah sebagai diberikut..Umumnya basil mempunyai granula-granula yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan masakan atau senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya, contohnya Thiospirillum yang menghasilkan butir-butir belerang. Pada vakuola gas yang anya terdapat pada bakteri-bakteri fotosintetik yang hidup dengan menampung air. Vakuola gas tersbut memungkinkan basil mengapung di permukaan air, sehingga sanggup sinar matahari yang dipakai untuk fotosintesis.
9. Klorosom
Klorosom yaitu suatu struktur lipatan yang ada dibawah membran plasma yang meliputi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungi Klorosom yaitu untuk menfotosintesis yang spesialuntuk terdapat pada basil fotosintetik. contohnya Chlorobium
10. Flagela
Flagela yaitu bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein yang terdapat pada dinding sel, dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela basil tidak terbungkus oleh ekspansi membran plasma yang berbentuk batang (basil), koma (vibrio), dan juga spiral. Ada sekitar separuh dari seluruh basil yang sanggup bergerak secara terarah yang menuju atau menjauhi ransang. Gerak tersebut disebut gerak taksis. contohnya basil dari familia Chlorobacteriaceae yang akan melaksanakan gerak fototaksis faktual atau menuju ke arah cahaya matahari untuk berfotosintesis. Bakteri mempunyai jumlah flagela yang mempunyai letak tidak sama-beda. Berikut pengelompokan basil menurut dari jumlah dan letak flagelanya.
- Atrik, yaitu basil yang tidak mempunyai flagela
- Monotrik, yaitu basil yang spesialuntuk mempunyai satu flagela
- Lofotrik, yaitu basil yang mempunyai banyak flagela pada salah satu sisi sel
- Amfitrik, yaitu basil yang mempunyai flagela pada kedua ujung sel
- Peritrik, yaitu basil dengan flagela yang tersebar di seluruh permukaan dinding sel.
11. Pilus atau Fimbria
- Memmenolong basil yang melekat pada suatu medium tempat hidupnya
- Melekatkan diri dengan sel basil lainnya, sehingga sanggup terjadi transfer DNA pada ketika terjadinya konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut dengan pilus seks.
Baca Juga :
Pengertian Hormon dan Fungsi Hormon
Macam-Macam Manfaat Bakteri Menguntungkan Bagi Kehidupan Manusia
Ciri-Ciri Bakteri
Ciri-Ciri Cyanobacteria (Bakteri Hijau Biru)
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) "Artikel Lengkap"
Pengertian Virus dan Ciri-Ciri Dalam Ilmu Biologi
"Struktur Bakteri" |