Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kehidupan Masyarakat Prasejarah Indonesia

Kehidupan Masyarakat Prasejarah Indonesia|kehidupan Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah ialah kehidupan dimana masyarakat indonesia sudah berkembang diberbagai bidang seperti, Ekonomi, Sosial, Budaya. Masyarakat indonesia pada kehidupan ekonominya atau bidang ekonomi sudah berkembang pesat tampak dari upaya kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat prasejarah indonesia. contohnya Telah mengenal aneka macam cara menyerupai masa berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam, masa perundagian, oleh karna itu kehidupan masyarakat prasejarah indonesia semakin bermacam-macam dan Sudah mulai berkembang untuk lebih mengetahui lebih jelasnya tentang kehidupan masyarakat prasejarah indonesia, lihat pembahasannya Kehidupan Masyarakat Prasejarah Indonesia seperti dibawah ini

KEHIDUPAN MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA

A. KEHIDUPAN EKONOMI
         a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan (tingkat sederhana dan tingkat lanjut)
      Masyarakat prasejarah masa berburu dan mengumpulkan masakan masih sangat bergantung kepada alam lingkungan. Untuk memenuhikebutuhan, mereka tinggal memakai apa saja yang tersedia di sekitar mereka, tanpa mengolah lebih lanjut.
  • Kebutuhan akan masakan dipenuhi dengan cara berburu dan mengumpulkan materi yang bisa dimakan. Mereka berburu binatang dalam hutan, menangkap ikan, mencari kerang dan siput di maritim atau sungai. Mereka mengump ulkan (mengambil) urnbi-umbian, daun-daunan, dan biji-bijian dan lingkungan sekitar.
  • Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi dengan cara membuat tempat berlindung dan daun-daunan. Pada perkernbangan diberikutnya, mereka rnenghuni gua-gua
  • Tempat yang dipilih erat dengan sumber air atau sungai yang terdapat sumber makanan. Tempat tersebut akan ditinggalkan dan pindah ke tempat baru, apabila tidak tersedia lagi sumber makanan
        b. Masa Bercocok Tanam 
        Pada masa bercocok tanam, masyarakat prasejarah tidak lagi bergantung sepenuhnya pada alam lingkungan. Mereka bisa mengolah materi yang disediakan alam untuk memenuhi kebutuhan.
  • Kebutuhan akan masakan dipenuhi dengan cara berladang dan beternak. Mereka membabat hutan dan semak belukar untuk ditanami keladi, ubi, sukun, durian, duku, salak, dan rambutan.
  • Mereka pun beternak ayam, kerbau, dan babi, serta memelihara anjing. Selain untuk dimakan, binatang ternak dipakai sebagai binatang korban. Meskipun sudah bercocok tanam, perburuan binatang di hutan sesekali tetap dilakukan.
  • Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi dengan membuat rumah sederhana dan kecil beratapkan daun-daunan. Atap rumah berbentuk bundar hingga ke tanah. Pada perkembangan diberikutnya, bentuk rumah semakin besar dan dibangun di atas tiang-tiang. Tujuannya untuk menghindari banjir dan serangan bmatang buas. Rumah dibangun berdekatan dengan ladang.
  • Selain memenuhi kebutuhan primer, masyarakat prasejarah sudah mengenal perdagangan barter. Sungai beserta bahtera dan rakit memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan.
         c. Masa Perundagian 
         Pada masa perundagian, masyarakat prasejarah sudah bisa mengatur kehidupannya. Mereka melaksanakan kegiatan bukan lagi sekadar memenuhi kebutuhan primer, melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
  • Kebutuhan akan masakan dipenuhi dengan cara bertani di lading dan di sawah. Pertanian menjadi mata pencaharian tetap. Agar tidak sepenuhnya bergantung pada air hujan, dalam persawahan dilakukan pengaturan air. Selain bertani, petemakan tetap dilanjutkan. Bahkan binatang yang ditemakkan lebih beragam. Masyarakat prasejarah sudah bisa beternak kuda dan aneka macam jenis unggas.
  • Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi dengan membangun pedesaan yang teratur. Teknik pembuatan rumah sudah lebih maju dibandingkan masa bercocok tanam. Masyarakat purba menetap di kawasan pepegununganan, dataran rendah, dan tepi pantai.
  • Perdagangan masih bersifat barter, namun sudah menjangkau tempatt tempat yang jauh, yakni antarpulau. Barang yang dipertukarkan semakin beragam, menyerupai alat pertanian, alat upacara, dan hasil kerajinan.
B. KEHIDUPAN SOSIAL
        a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan(tingkat sederhana dan tingkat lanjut)
          Masyarakat prasejarah masa berburu dan mengumpulkan masakan hidup berpindah dan tempat yang satu ke tempat yang lain (nomad). Kehidupan berpindah-pindah menyerupai itu menjadikan pengaturan masyarakat masih amat sederhana.
  • Masyarakat tersusun berdasarkan kelompok berburu. Tiap kelompok ialah keluarga kecil dengan pinjaman kerja yang jelas. Kaum pria bertugas melaksanakan perburuan. Kaum wanita bertugas mengumpulkan masakan (food gathering). Perempuan juga bertugas mengurus anak serta menentukan tumbuh-tumbuhan untuk diramu. Sesudah api ditemukan, wanita menerima tambahan kiprah memelihara api supaya tetap menyala.
  • Komunikasi antara insan yang satu dengan insan lain dilakukan melalui bahasa yang amat sederhana.
      b. Masa Bercocok Tanam
     Masyarakat prasejarah masa bercocok tanam sudah menetap dalam perkampungan sederhana. Kehidupan menetap memdiberi peluang bagi mereka untuk menata kehidupan secara teratur.
  • Masyarakat tersusun berdasarkan kelompok bertani. Mereka membangun perkampungan secara bergotong royong. Gotong royong dirasakan penting peranannya bagi kesejahteraan perkampungan.
  • Pembagian kerja semakin jelas. Pekerjaan yang menghabiskan banyak tenaga dilakukan oleh oleh kaum laki-laki, menyerupai membuka hutan, menyiapkan ladang untuk ditanami, dan membangun rumah. Kaum wanita menabur benih, merawat rumah, dan menangani pekerjaan rumah tangga lainnya.
  • Gotong royong menumbuhkan kesadaran akan pentingnya seorang pemimpin kampung. Orang yang dipilih sebagai pemimpin biasanya ialah orang paling renta yang berwibawa. Pemimpin berperan menjaga supaya bersama-sama di antara sesama masyarakat kampung tetap berlangsung. Aturan hidup bermasyarakat mulai diberlakukan.
  • Kehidupan bersama dalam perkampungan memungkinkan perkembangan bahasa sebagai alat komunikasi menjadi lebih majemuk.
       c. Masa Perundagian
         Masyarakat prasejarah masa perundagian tinggal dalam perkampungan yang semakin besar dan teratur. Jumlah masyarakat yang semakin banyak membuat perlunya penataan masyarakat yang tegas
dan ketat.
  • Masyarakat tersusun dalam kelompok yang majemuk. Ada kelompok petani, pedagang, dan tukang (undagi=tukang/pengrajin). Masyarakat semakin terbagi berdasarkan keahlian yang dimiliki. 
  • Semakin terbaginya masyarakat membuat pinjaman kerja semakin tegas. Pada masa sebelumnya seseorang sanggup melaksanakan bermacam-macam pekerjaan, menyerupai bercocok tanam, membuat alat, dan mengerjakan kerajinan. Pada masa perundagian, seseorang bekerja berdasarkan keahlian yang dimiliki.
  • Pembagian masyarakat yang semakin beragam menjadikan adanya perbedaan status. Seseorang diperlakukan sesuai dengan status yang dimiliki. Seorang pemimpin kampung diperlakukan tidak sama dengan pemimpin upacara kepercayaan dan masyarakat biasa. Perbedaan status itu dibutuhkan supaya hukum sanggup ditegakkan. Walaupun demikian, bersama-sama tetap terjalin.
C. KEHIDUPAN BUDAYA
         Kehidupan budaya insan prasejarah tampak dalam keahlian membuat alat, menyebarkan kesenian, dan membangun kepercayaan.

        a. Berburu dan Mengumpulkan Makanan (tingkat sederhana dan tingkat lanjut)
  • Keahlian membuat alat masih sederhana. Alat yang dihasilkan masih bernafsu bentuknya. Alat itu dipakai untuk berburu dan meramu makanan. Pada perkembangan berukitnya, jenis alat yang dihasilkãn tetap sama, namun lebih halus buatannya. Alat kerikil yang dihasilkan dan masa ini berciri palaeolithik kemudian mesolithik.
  • Kesenian masih terbatas pada seni lukis. Seni lukis gres dikenal setelah masyarakat prasejarah tinggal dalam gua-gua. Lukisan di dinding gua menggambarkan insan dalam aneka macam kegiatan, binatang, matahari, cap tangan, dan bangkit geometris.
  • Corak kepercayaan tampak dan lukisan dan penguburan. Corak kepercayaan gres terlihat pada tingkat lanjut. Lukisan dinding gua mengungkapkan kepercayaan masyarakat prasejarah akan kekuatan magis. Lukisan cap tangan, misalnya, melambangkan kekuatan pelindung dan serangan roh jahat. Kemudian, penguburan mengungkapkan penghormatan masyarakat prasejarah terhadap nenek moyang dan kehidupan setelah simpulan hidup (alam baka). Penghormatan tersebut diungkapkan juga melalui upacara kerindangan, memperingati kejadian penting, dan upacara lainnya.
b. Masa Bercocok Tanam
  • Keahlian membuat alat semakin berkembang. Alat yang dihasilkan sudah halus buatannya. Alat itu dipakai untuk berladang dan perlengkapan upacara. Alat kerikil yang dihasilkan dan masa ini berciri neolithik. Selain alat batu, masyarakat prasejarah (khususnya perempuan) bisa membuat alat rumah tangga dan tanah liat menyerupai gerabah. Kerajinan tersebut diwariskan turun-temurun.
  • Keseman sudah mencakup beberapa aspek bidang kerajinan dan bangunan dan kerikil besar (megahitik). Selain seni lukis, masyarakat persejarah sudah bisa membuat embel-embel dari kerikil pilihan dan kulit kerang. Hasil kerajinan itu berupa gelang dan manik-manik. Bangunan megalitik dibutuhkan untuk kgiatan yang bekerjasama dengan kepercayaan.
  • Corak kepercayaan tampak dan benda-benda jimat, penguburan, dan bangunan megalitik. Kepercayaan insan prasejarah dan masa ini melanjutkan kepercayaan dan masa sebelumnya, namun sudah diperkaya dengan bermacam-macam bentuk kegiatan upacara. Misalnya, upacara penguburan semakin rumit. Jenasah dibekali dengan bemacam-macam barang supaya perjalanan ke alam kekal terjamin. Kemudian, jenasah dikuburkan ke arah tertenth supaya perjalanan kealam kekal tidak tersesat.
  c. Masa Perundagian  
  • Keahlian membuat alat sudah memakai teknologi. Alat yang dihasilkan terbuat dan logam, yakni perunggu dan besi. Alat itu dipakai untuk bertani, bertukang, peralatan rumah tangga, dan perlengkapan upacara. 
  • Kesenian mencakup beberapa aspek aneka macam bidang, yakni seni lukis, kerajinan, seni ukir/ pahat, seni patung, dan arsitektur (bangunan). Kemampuan kesenian ditunjang oleh teknologi dan spesialisasi dalam masyarakat. (Munculnya golongan undagi/pengrajin mendukung munculnya golongan seniman). 
  • Corak kepercayaan tampak dan benda-benda logam yang dipakai sebagai perlengkapan upacara. Kepercayaan insan prasejarah dan masa ini melanjutkan kepercayaan dari masa sebelumnya, dengan hukum yang semakin terang dan ketat. (Ada eksekusi terhadap pelanggaran tertentu).

Artikel Terkait: 


Demikianlah isu terkena Kehidupan Masyarakat Prasejarah Indonesia. Semoga kawan-kawan sanggup mendapatkan dan bermanfaa bagi kita tiruana baik itu kehidupan ekonomi masa berburu dan mengumpulkan makanan, kehidupan ekonomi masa bercocok tanam, kehidupan ekonomi masa perundagian, kehidupan sosial masa berburu dan mengumpulkan makanan, kehidupan sosial masa bercocok tanam, kehidupan sosial masa bercocok tanam, kehidupan budaya masa berburu dan mengumpulkan makanan, kehidupan budaya masa bercocok tanam, kehidupan budaya masa perundagian. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.