Contoh Makalah Biologi Pembahasan Penyakit Kanker Paru-Paru
misal Makalah Biologi Pembahasan Penyakit Kanker Paru-Paru|Penyakit pada Kanker paru-paru , Kanker paru yaitu penyakit yang sangat mematikan bagi manusia, kanker paru-paru ialah penyakit yang berasal dari paru-paru, dalam pembuatan makalah ihwal Penyakit Kanker Paru-Paru didalam makalah ini dibahas secara terperinci ihwal paru-parum. Dalam makalah ini juga sangat terperinci ihwal proses penulisannya dan tata cara pembuatan Makalah sehingga, dalam makalah biologi kanker paru-paru sanggup juga dijadikan sebagai rujukan dalam pembuatan makalah anda. Untuk itu mari kital lihat Makalah Biologi Pemahasan Kanker Paru-Paru menyerupai dibawah ini..
OLEH KELOMPOK IIISRI KARDINAA.NURHIDAYAH ASRIAHKASMINGSYAHRIRMAR`AH SHALEHAMILA KARMILA ARIFUDDINMUH.SAFRIKELAS XI IPA ISMA NEGERI 2 BANTAENGDINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGAKABUPATEN BANTAENG2013KATA PENGANTARPuji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas segala nikmat dan anugerah yang dilimpahkan, sehingga penulis sanggup menuntaskan makalah ini dengan lancar dan sesuai dengan jadwal. Selawat dan salam tidak lupa penulis curahkan kepada nabi besar Rasulullah Muhammad saw. yang sudah membawa kita tiruana dari zaman biro belakang layar hingga zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan menyerupai kini ini.Makalah ini yang berjudul “Pembahasan Penyakit Kanker Paru-paru”. Hasil makalah ini diperlukan sanggup memmenolong siswa dalam menuntaskan kiprah dan sanggup mempergampang dalam proses pembelajaran.Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari tepat lantaran kemampuan ilmu serta pengalaman mereview yang dimiliki masih rendah, oleh lantaran itu kami sangat mengharapkan Koreksi dan masukan dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.Dalam peluang ini penulis mengucapkan terimakasih kepada tiruana pihak terutama kepada pembimbing atau pembina, dan pihak- pihak yang sudah memmenolong dalam menuntaskan makalah ini, semoga apa yang sudah didiberikan mempunyai arti tersendiri bagi penulis dan bermanfaa bagi kita tiruana.Bantaeng, 25 Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISIHalamanHALAMAN SAMPUL ................................................................................... iKATA PENGANTAR .................................................................................... iiDAFTAR ISI .................................................................................................... iiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ................................................................................. 1B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3BAB II PERMASALAHAN............................................................................. 4BAB III TINJAUAN PUSTAKAA. Keluhan dan tanda-tanda penyakit kanker ................................................ 5B. Penyebab terjadinya penyakit kanker .............................................. 7C. Pencegahan penyakit paru-paru......................................................... 11D. Teknik pengobatan penyakit kanker paru-paru..................................... 12BAB IV PENUTUPA. Kesimpulan ...................................................................................... 16B. Saran ................................................................................................ 16DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17LAMPIRAN GAMBAR................................................................................... 18
PEMBAHASAN PENYAKIT KANKERPARU-PARUDiajukan untuk memenuhi kiprah sekolahMAKALAH BIOLOGIOLEH KELOMPOK IIISRI KARDINAA.NURHIDAYAH ASRIAHKASMINGSYAHRIRMAR`AH SHALEHAMILA KARMILA ARIFUDDINMUH.SAFRIKELAS XI IPA ISMA NEGERI 2 BANTAENGDINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGAKABUPATEN BANTAENG2013
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKanker ialah problem paling utama dalam bidang kedokteran dan ialah salah satu dari 10 penyebab ajal utama di dunia serta ialah penyakit keganasan yang bisa mengakibatkan ajal pada penderitanya lantaran sel kanker merusak sel lain. Sel kanker yaitu sel normal yang mengalami mutasi/perubahan genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker (karsinogenesis) ialah tragedi somatik dan semenjak usang diduga disebabkan lantaran akumulasi perubahan genetik dan epigenetik yang mengakibatkan perubahan pengaturan normal kontrol molekuler perkembang biakan sel. Perubahan genetik tersebut sanggup berupa aktivasi proto-onkogen dan atau inaktivasi gen penekan tumor yang sanggup memicu tumorigenesis dan memperbesar progresinya (Syaifudin, 2007).Kanker paru yaitu salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah. Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan ketrampilan dan masukana yang tidak sederhana dan memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran. Penyakit ini membutuhkan kolaborasi yang erat dan terpadu antara andal paru dengan andal radiologi diagnostik, andal patologi anatomi, andal radiologi terapi dan andal bedah toraks, andal rehabilitasi medik dan ahli-ahli lainnya (PDPI, 2003).Menurut data jenis kanker yang menjadi penyebab ajal terbanyak yaitu kanker paru, mencapai 1,3 juta ajal pertahun. Disusul kanker lambung (mencapai lebih dari 1 juta ajal pertahun), kanker hati (sekitar 662.000 ajal pertahun), kanke usus besar (655.000 ajal pertahun), dan yang terakhir yaitu kanker payudara (502.000 ajal pertahun) (WHO 2005 dalam Lutfia, 2008).Pengobatan atau penatalaksaan penyakit ini sangat bergantung pada kecekatan andal paru untuk mendapatkan diagnosis pasti. Penemuan kanker paru pada stadium dini akan sangat memmenolong penderita, dan inovasi diagnosis dalam waktu yang lebih cepat memungkinkan penderita memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dalam perjalanan penyakitnya meskipun tidak sanggup menyembuhkannya. Pilihan terapi harus sanggup segera dilakukan, mengingat buruknya respons kanker paru terhadap banyak sekali jenis pengobatan. Bahkan dalam beberapa masalah penderita kanker paru membutuhkan penangan sesegera mungkin meski diagnosis niscaya belum sanggup ditegakkan. Kanker paru dalam arti luas yaitu tiruana penyakit keganasan di paru, mencakup beberapa aspek keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru (metastasis tumor di paru). Dalam pedoman penatalaksanaan ini yang dimaksud dengan kanker paru ialah kanker paru primer, yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus (bronchogenic carcinoma). Menurut konsep masa kini kanker yaitu penyakit gen.Sebuah sel normal sanggup menjadi sel kanker apabila oleh banyak sekali lantaran terjadi ketidak seimbangan antara fungsi onkogen dengan gen tumor suppresor dalam proses tumbuh dan kembangnya sebuah sel.Perubahan atau mutasi gen yang mengakibatkan terjadinya hiperekspresi onkogen dan/atau kurang/hilangnya fungsi gen tumor suppresor mengakibatkan sel tumbuh dan berkembang tak terkendali. Perubahan ini berjalan dalam beberapa tahap atau yang dikenal dengan proses multistep carcinogenesis. Perubahan pada kromosom, contohnya hilangnya heterogeniti kromosom atau LOH juga diduga sebagai prosedur ketidak normalan pertumbuhan sel pada sel kanker. Dari banyak sekali penelitian sudah sanggup dikenal beberapa onkogen yang berperan dalam proses karsinogenesis kanker paru, antara lain gen myc, gen k-ras sedangkan kelompok gen tumor suppresor antaralain, gen p53, gen rb. Sedangkan perubahan kromosom pada lokasi 1p, 3p dan 9p sering ditemukan pada sel kanker paru (PDPI, 2003).B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian yang sudah dijelaskan pada latarbelakang, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu Bagaimana cara menangani penyakit kanker paru-paru.C. Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan kami yaitu :a. Diajukan untuk memenuhi kiprah sekolah.b. Untuk mengkaji dan menganalisa apa saja keluhan dan tanda-tanda penyakit kanker paru-paru.c. Bagaiman cara pencegahan penyakit kanker paru-paru .D. Manfaat PenulisanAdapun manfaat penulisan kami yaitu :a. melaluiataubersamaini adanya penelitian ini diperlukan untuk meningkatkan keberanian dan juga mentalitas penulis sebagai bekal dalam menghadapi masa depan yang penuh persaingan dan akan spesialuntuk sanggup terpecahkan dengan ilmu pengetahuan .b.Penelitian ini diperlukan bisa mempersembahkan klarifikasi ihwal Keluhan dan tanda-tanda penyakit kanker paru-paru.c. Penelitian ini sanggup menjadi masukan bagi para pembaca apa saja penyebab utama terjadinya penyakit kanker paru-paru.d. Dapat bermanfaa sebagai materi referensi dalam penelitian ataupun pembuatan makalah, sehingga membawa manfaat bagi para pembaca dan bagi adik - adik kelas selanjutnya.BAB IIPERMASALAHANDi Indonesia terdapat lima jenis kanker yang banyak diderita penduduk yakni kanker rahim, kanker payudara, kanker kelenjar getah bening, kanker kulit, dan kanker rektum. Kasus penyakit kanker yang ditemukan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008 sebanyak 27.125 kasus, terdiri dari Ca. servik 8.568 masalah (31,59%), Ca. mamae 14.019 masalah (51,68%), Ca. hepar 3.260 (12,02%), dan Ca. paru 1.278 masalah (4,71%). Prevalensi kanker paru di Jawa Tengah tahun 2006 sebesar 0,01%. Pada tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 0,004%, dan pada tahun 2008 menjadi 0,005%. Prevalensi tertinggi yaitu di Kabupaten Kudus sebesar 0,026% (Dinprov Jateng, 2008).Atmanto (1992) menyatakan kanker paru ialah penyakit dengan keganasan tertinggi diantara jenis kanker lainnya di Jawa Timur dengan angka Case Fatality Rate (CFR) sebesar 24,1%. Pada Tahun 1998 di RS Kanker Dharmais, kanker paru menem-pati urutan kedua terbanyak setelah kanker payudara, yaitu sebanyak 75 masalah (Nasar, 2000)Tingginya angka merokok pada masyarakat akan menjadikan kanker paru sebagai salah satu problem kesehatan di Indonesia, menyerupai problem keganasan lainnya. Peningkatan angka kesakitan penyakit keganasan, menyerupai penyakit kanker sanggup dilihat dari hasil Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang pada 1972 menunjukkan angka ajal lantaran kanker masih sekitar 1,01 % menjadi 4,5 % pada 1990. Data yang dibentuk WHO membuktikan bahwa kanker paru yaitu jenis penyakit keganasan yang menjadi penyebab ajal utama pada kelompok ajal akhir keganasan, bukan spesialuntuk pada laki laki tetapi juga pada perempuan. Buruknya prognosis penyakit ini mungkin berkaitan erat dengan jarangnya penderita hadir ke dokter ketika penyakitnya masih berada dalam stadium awal penyakit. Hasil penelitian pada penderita kanker paru pasca bedah menyampaikan bahwa, rata-rata angka tahan hidup 5 tahunan stage I sangat jauh tidak sama dengan mereka yang dibedah setelah stage II, apalagi jikalau dibandingkan dengan staging lanjut yang diobati yaitu 9 bulan (PDPI, 2003).BAB IIITINJAUAN PUSTAKAA. Keluhan dan Gejala Penyakit Kanker ParuGambaran klinik penyakit kanker paru tidak banyak tidak sama dari penyakit paru lainnya, terdiri dari keluhan subyektif dan tanda-tanda obyektif. Dari anamnesis akan didapat keluhan utama dan perjalanan penyakit, serta faktor–faktor lain yang sering sangat memmenolong tegaknya diagnosis. Keluhan utama sanggup berupa :batuk-batuk dengan / tanpa dahak (dahak putih, sanggup juga purulen), batuk darah, sesak napas, bunyi serak, sakit dada, susah / sakit menelan, benjolan di awal leher, sembab muka dan leher, kadang kala disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat (PDPI, 2003).Tidak jarang yang pertama terlihat yaitu tanda-tanda atau keluhan akhir metastasis di luar paru, menyerupai kelainan yang timbul lantaran kompresi hebat di otak, pembemasukan hepar atau patah tulang kaki. Gejala dan keluhan yang tidak khas menyerupai :berat tubuh berkurang, nafsu makan hilang, demam hilang timbul, sindrom parguaoplastik, menyerupai "hypertrophic pulmonary osteoartheopathy", trombosis vena perifer dan neuropatia (PDPI, 2003).
- Patofisiologi
Awalnya menyerang percabangan segmen/ sub bronkus mengakibatkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. melaluiataubersamaini adanya pengendapan karsinogen maka mengakibatkan metaplasia, hyperplasia dan displasia. Bila lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi pribadi pada kosta dan korpus vertebra. Lesi yang letak dan posisinya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini mengakibatkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di pecahan distal. Gejala-gejala yang timbul sanggup berupa batuk, hemoptysis, dispneu, demam, dan dingin. Wheezing unilateral sanggup terdengan pada auskultasi. Pada stadium lanjut, penurunan berat tubuh biasanya menyampaikan adanya metastase, khususnya pada hati. Kanker paru sanggup bermetastase ke struktur – struktur terdekat menyerupai kelenjar limfe, dinding esofagus, pericardium, otak, tulang rangka (Arisandi, 2008).2. Jenis histologisUntuk memilih jenis histologis, secara lebih rinci digunakan pembagian terstruktur mengenai histologis berdasarkan WHO tahun 1999, tetapi untuk kebutuhan klinis cukup jikalau spesialuntuk sanggup diketahui :Karsinoma skuamosa (karsinoma epidermoid)Karsinoma sel kecil (small cell carcinoma)Adenokarsinoma (adenocarcinoma)Karsinoma sel besar (large Cell carcinoma)Secara garis besar kanker paru dibagi menjadi 2 pecahan yaitu Small Cel Lung Cancer (SCLC) dan Non Small Cel Lung Cancer (NCLC) (Wasripin, 2007).1. Small Cell Lung Cancer (SCLC)Kejadian kanker paru jenis SCLC ini spesialuntuk sekitar 20 % dari total tragedi kanker paru. Namun jenis ini berkembang sangat cepat dan agresif. Apabila tidak segera menerima perlakuan maka spesialuntuk sanggup bertahan 2 hingga 4 bulan.2. Non Small Cell Lung Cancer80 % dari total tragedi kanker paru yaitu jenis NSCLC. Secara garis besar dibagi menjadi 3 yaitu:a. Adenocarsinoma, jenis ini yaitu yang paling banyak ditemukan (40%).b. Karsinoma Sel Sekuamosa, banyaknya masalah sekitar 20 – 30 %.c. Karsinoma Sel Besar, banyaknya masalah sekitar 10 – 15 %.B. Penyebab Terjadinya Penyakit Kanker Paru-paru1. MerokokMerokok diestimasikan 90% mengakibatkan kanker paru-paru pada pria, dan sekitar 70% pada wanita. Di negara-negara industri, sekitar 56% - 80% merokok mengakibatkan penyakit pernafasan kronis dan sekitar 22% penyakit kardiovaskular. Indonesia menduduki peringkat ke-4 jumlah perokok terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 141 juta orang. Diperkirakan, konsumsi rokok Indonesia setiap tahun mencapai 199 miliar batang rokok. Akibatnya yaitu ajal sebanyak 5 juta orang pertahunnya (Gondidoputra, 2007).Kasus kanker paru baik di Amerika ataupun negara-negara industri lainnya sekitar 90% berafiliasi dengan merokok. Data RSUP Perteman dekatan Jakarta menyampaikan bahwa 24,5% perempuan dan 83,6% laki-laki pasien kanker paru yaitu perokok (Murray, 2010).Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 materi kimia, banyak yang sudah diidentifikasi sebagai penyebab kanker.Orang yang merokok lebih dari satu pak rokok per hari mempunyai 20-25 kali lebih besar risiko terkena kanker paru-paru daripada orang yang tidak pernah merokok.Sesudah seseorang berhenti merokok, risiko nya untuk kanker paru-paru berkurang secara bertahap. Sekitar 15 tahun setelah berhenti, risiko untuk kanker paru-paru menurun dengan tingkat seseorang yang tidak pernah merokok.Cigar dan merokok pipa meningkatkan risiko kanker paru-paru, tetapi tidak sebanyak merokok. Sekitar 90% kanker paru-paru timbul akhir penerapan tembakau. Risiko kanker paru-paru berkembang yaitu berkaitan dengan faktor-faktor diberikut: Jumlah rokok yang diisap, Usia di mana seseorang mulai merokok, Berapa usang seseorang merokok (atau pernah merokok sebelum keluar).Penyebab lain kanker paru termasuk sebagai diberikut:Merokok pasif, atau asap bekas, menyajikan lain risiko untuk kanker paru-paru. Sebuah ajal diperkirakan 3.000 kanker paru-paru terjadi setiap tahun di Amerika Serikat yang sanggup diatribusikan pada perokok pasif.Sebagian besar karsinogen dalam asap tembakau (rokok) ditemukan pada fase tar menyerupai PAH dan fenol aromatik Tar yaitu homogen cairan kental berwarna coklat bau tanah atau hitam yang ialah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan melekat pada paru – paru. Kadar tar dalam tembakau antara 0.5-35 mg/ batang. Tar ialah suatu zat karsinogen yang sanggup menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru (Gondodiputro, 2007).2. Polusi udaraPolusi dari kendaraan bermotor, pabrik, dan sumber lain mungkin meningkatkan risiko kanker paru-paru. Gas yang paling berbahaya bagi paru-paru yaitu SO2 dan NO2. Kalau unsur ini diisap, maka banyak sekali keluhan di paru-paru akan timbul dengan nama CNSRD (chronic non spesific respiratory disease) menyerupai asma dan bronkhitis (Aditama, 1992). Kenaikan serius gas SO2 dan NO2 dikaitkan dengan adanya gangguan fungsi paruPengaruh pencemaran akhir oksida belerang yaitu meningkatnya tingkat morbiditas, insidensi penyakit pernapasan, menyerupai bronchitis, emphysema dan penurunan kesehatan umum. Konsentrasi SO2 0,04 ppm dengan partikulat 169 µg/m3 menimbulkan peningkatan yang tinggi dalam ajal akhir bronchitis dan kanker paru-paru (Soedomo, 1999).Pengaruhnya terhadap kesehatan yaitu terganggunya sistem pernapasan dan sanggup menjadi emfisema, bila kondisinya kronis sanggup berpotensi menjadi bronkhitis serta akan terjadi penimbunan NO2 dan sanggup ialah sumber karsinogenik (Sunu, 2001).3. Akibat KerjaPemaparan asbes meningkatkan resiko kanker paru-paru sembilan kali. Kombinasi dari paparan asbes dan merokok meningkatkan resiko untuk sebanyak 50 kali. Kanker lain dikenal sebagai mesothelioma (suatu jenis kanker pada lapisan rongga dada yang disebut pleura atau lapisan rongga perut disebut peritoneum) juga sangat terkait dengan paparan asbes.Pekerjaan tertentu dimana paparan arsenik,, kromium nikel, hidrokarbon aromatik, dan eter terjadi sanggup meningkatkan risiko kanker paru-paru.Penyakit Paru Kerja Akibat Pajanan Cat Semprot. Cat semprot mengubah substansi menjadi aerosol, yaitu kumpulan partikel halus berupa cair atau padat, sehingga lantaran ukurannya yang kecil akan simpel terhisap, selanjutnya ialah pajanan potensial khususnya terhadap kesehatan paru. Pigmen dalam cat berkhasiat untuk mewarnai dan meningkatkan ketahanan cat. Banyak jenis pigmen ialah materi berbahaya yaitu Chromium dan Cadmium Memdiberikan warna hijau, kuning, dan oranye sanggup mengakibatkan kanker paru dan iritasi kulit, hidung, dan kanal nafas atas (Wahyuningsih, 2003).4. Penyakit ParuPenyakit paru menyerupai tuberkulosis (TBC) dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), juga membuat risiko untuk kanker paru-paru. Seseorang dengan PPOK mempunyai risiko empat hingga enam kali lebih besar terkena kanker paru-paru bahkan ketika efek merokok dikecualikan.5. IradiasiRadon pose eksposur risiko lain ialah produk sampingan dari radium alami, yang ialah produk uranium.Radon hadir di udara indoor dan outdoor.Risiko kanker paru meningkat dengan paparan jangka panjang yang signifikan untuk radon, meskipun tidak ada yang tahu risiko yang tepat. Sebuah% 12 diperkirakan ajal akhir kanker paru-paru timbul gas radon, atau sekitar 21.000 ajal paru-paru terkait kanker setiap tahun di US Radon gas yaitu penyebab utama kedua kanker paru-paru di Amerika Serikat setelah merokok. Seperti dengan paparan asbes, merokok sangat meningkatkan resiko kanker paru-paru dengan paparan radon.Seseorang yang sudah menderita kanker paru-paru lebih mungkin membuatkan kanker paru-paru detik dibanding rata-rata orang yaitu untuk membuatkan kanker paru-paru terlebih lampau.( www.emedicinehealth.com )6. Genetik.Terdapat perubahan/ mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru, yakniProton oncogenTumor suppressor geneGene encoding enzyme (Adisani, 2008).C. Pencegahan Penyakit Kanker Paru-paruPrinsip upaya penceggahan lebih baik dari sebatas pengoobatan. Terdapat 4 Tingkatan pencegahan dalam epideemiologi penyakit kanker paru, yaitu :1. Pencegahan PrimordialBerupa upaya untuk mempersembahkan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit kanker paru tidak sanggup berkembang lantaran tidak adanya peluang dan pertolongan dari kebiasaan, gaya hidup maupun kondisi lain yang ialah faktor resiko untuk munculnya penyakit kanker paru. Misalnya : membuat prakondisi dimana masyarakat merasa bahwa merokok itu ialah statu kebiasaan yang tidak baik dan masyarakat bisa bersikap positif untuk tidak merokok.Penelitian ihwal rokok menyampaikan bahwa lebih dari 63 jenis materi yang dikandung asap rokok itu bersifat karsinogenesis. Secara epidemiologik juga terlihat kaitan berpengaruh antara kebiasaan merokok dengan insidens kanker paru, maka tidak sanggup disangkal lagi menghindarkan asap rokok yaitu kunci keberhasilan pencegahan yang sanggup dilakukan. Keterkaitan rokok dengan masalah kanker paru diperkuat dengan data bahwa risiko seorang perempuan perokok pasif akan terkena kanker paru lebih tinggi daripada mereka yang tidak terpajan kepada asap rokok. melaluiataubersamaini dasar inovasi di atas yaitu masuk akal bahwa pencegahan utama kanker paru berupa upaya memberantas kebiasaan merokok. Menghentikan seorang perokok aktif yaitu sekaligus menyelamatkan lebih dari seorang perokok pasif (PDPI, 2003).2. Pencegahan Tingkat PertamaPencegahan tingkat pertama yang sanggup dilakukan antara lain:a) Promosi Kesehatan Masyarakat
- Kampanye kesadaran masyarakat
- Promosi kesehatan
- Pendidikan Kesehatan Masyarakat
b) Pencegahan Khusus :
- Pencegahan keterpaparan
- Pemdiberian kemopreventif
3. Pencegahan Tingkat KeduaØ Diagnosis Dini : contohnya dengan Screening.Ø b) Pengobatan : contohnya dengan Kemotherapi atau Pembedahan.4. Pencegahan Tingkat KetigaPencegahan tingkat ketiga sanggup dilakukan dengan cara rehabilitasi.D. Teknik Pengobatan Penyakit Kanker Paru-paruPengobatan kanker paru yaitu combined modality therapy (multi-modaliti terapi). Kenyataanya pada saat pemilihan terapi, sering bukan spesialuntuk diperlukan pada jenis histologis, derajat dan tampilan penderita saja tetapi juga kondisi non-medisseperti fasiliti yang dimilikirumah sakit dan ekonomi penderita juga ialah faktor yang amat menentukan.a. PembedahanIndikasi pembedahan pada kanker paru yaitu untuk KPKBSK stadium I dan II. Pembedahan juga ialah pecahan dari “combine modality therapy”, contohnya kemoterapi neoadjuvan untuk KPBKSK stadium IIIA. Indikasi lain yaitu bila ada kegawatan yang memerlukan intervensi bedah, menyerupai kanker paru dengan sindroma vena kava superiror berat. Prinsip pembedahan yaitu sedapat mungkin tumor direseksi lengkap diberikut jaenteng KGB intrapulmoner, dengan lobektomi maupun pneumonektomi. Segmentektomi atau reseksi baji spesialuntuk dikerjakan jikalau faal paru tidak cukup untuk lobektomi. Tepi akutan diperiksa dengan potong beku untuk memastikan bahwa batas akutan bronkus bebas tumor. KGB mediastinum diambil dengan diseksi sistematis, serta diperiksa secara patologi anatomis (PDPI, 2003).b. KemoterapiKemoterapi ialah pilihan utama untuk kanker paru karsinoma sel kecil (KPKSK) dan beberapa tahun sebelumnya didiberikan sebagai terapi paliatif untuk kanker paru karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) stage lanjut. Tujuan pemdiberian kemoterapi paliatif yaitu mengurangi atau menghilangkan tanda-tanda yang diakibatkan oleh perkembangan sel kanker tersebut sehingga diperlukan akan sanggup meningkatkan kualiti hidup penderita. Tetapi akhir-akhir ini banyak sekali penelitian sudah menunjukkan manfaat kemoterapi untuk KPKBSK sebagai upaya memperbaiki prognosis, baik 3 sebagai modaliti tunggal maupun bersama modaliti lain, yaitu radioterapi dan/atau pembedahan. Indikasi pemdiberian kemoterapi pada kanker paru ialah:ü Penderita kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK) tanpa atau dengan gejala.ü Penderita kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) yang inoperabel (stage IIIB & IV), jikalau memenuhi syarat sanggup dikombinasi dengan radioterapi, secara konkuren, sekuensial atau alternating kemoradioterapi.ü Kemoterapi adjuvan yaitu kemoterapi pada penderita kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) stage I, II dan III yang sudah dibedah.ü Kemoterapi neoadjuvan yaitu kemoterapi pada penderita stage IIIA dan beberapa masalah stage IIIB yang akan menjalani pembedahan. Dalam hal ini kemoterapi ialah pecahan terapi multimodaliti.c. Pengobatan lainPengobatan lain yang sanggup dilakukan kepada penderita kanker paru yaitu Imunoterapi, Hormonoterapi dan Terapi Gen. Namun untuk ketiga pengobatan ini masih dalam tahap ujicoba dan belum digunakan secara luas di Indonesia.Ø RehabilitasiPenderita kanker yang menjadi cacat lantaran komplikasi penyakitnya atau lantaran pengobatan kanker, perlu direhabilitasi untuk mengembalikan bentuk dan/atau fungsi organ yang cacat itu supaya penderita sanggup hidup dengan layak dan masuk akal di masyarakat. Ada majemuk rehabilitasi yang perlu dilakukan menyerupai rehabilitasi mental, rehabilitasi pekerjaan, rehabilitasi sosial dan lain-lain (Sukardja, 2000).1. Rehabilitasi mentalPenderita kanker paru yang mengetahui dirinya mengidap kanker sanggup menjadi stres dan merasa ia cepat mati dalam keadaan yang menyedihkan, ia juga merasa dirinya tidak berkhasiat lagi untuk hidup yang spesialuntuk memberatkan beban keluarganya.Depresi mental yang dihadapi penderita kanker dan juga keluarganya umumnya disebabkan kurang pengertiannya terhadap kanker atau lantaran salah persepsi akan penyakit kanker paru itu. Untuk mengatasi depresi mental itu, perlu penderita dan atau kelurganya didiberi bimbingan mental dan penyuluhan ihwal penyakit kanker itu. Kalau perlu dengan menolongan seorang psikolog, andal agama, atau tokoh masyarakat. Penderita perlu diketahui bahwa sesungguhnya penyakit kanker sanggup disembuhkan asal saja sanggup diobati pada stadium dini. Bila tidak sanggup disembuhkan lagi perlu pula didiberitahu bagaimana sebaiknya ia hidup dengan kanker, dan diajar bagaimana menyesuaikan kehidupan dirinya dengan penyakit kanker yang dideritanya dan kenyataan yang dihadapinya.2. Rehabilitasi SosialRehabilitasi penting biar penderita setelah pulang dari rumah sakit sanggup hidup keembali secara normal di masyarakat, sanggup hidup berdikari di lingkungan keluarga dan masyarakat secara wajar. Masyarakat juga perlu dipersiapkan biar sanggup mendapatkan penderita.3. Rehabilitasi PekerjaanSesudah penderita pulang dari rumah sakit dan terbebas dari penyakit kanker yang dideritanya, diperlukan sanggup bekerja lagi di masyarakat dengan normal menyerupai sediakala. Bila mustahil sanggup lagi bekerja menyerupai sedia kala, penderita didiberi bimbingan dan tes kerja (vocational training), supaya sanggup bekerja dengan pekerjaan lain sesuai dengan keadaan fisik dan mentalnya (Sukardja, 2000).Ø PrognosisPrognosis penyakit jelek bukan spesialuntuk lantaran keterlambatan diagnosis tetapi juga akhir respons sel kanker yang rendah terhadap banyak sekali obat sitostatik yang ada.. Angka tahan hidup 1 tahun 2347 penderita kanker paru yang diteliti oleh National Cancer Institute pada tahun 1983-1998, dihitung dengan life table method spesialuntuk 41,8% dan angka tahan hidup 5 tahun 12,0 %. Berbagai data menunjukkan bahwa hal itu berkaitan dengan stage penyakit pada dikala ditemukan (Greene, 2002).Usaha–usaha preventif seharusnya sanggup dilakukan lantaran kaitan antara materi karsinogen yang terkandung dalam asap rokok dan polusi udara sudah sanggup dibuktikan secara ilmiah sebagai pecahan dari patogenesis kanker paru. Tetapi perjuangan preventif primer yaitu mencegah orang merokok sangat susah untuk dilakukan, demikian juga perjuangan inovasi penyakit pada tahap dini juga belum menggembirakan. Akibatnya sangat sedikit penderita yang terdeteksi pada stage dini, hal ini mengakibatkan terapi tidak sanggup lagi didiberikan untuk tujuan kuratif.Di sisi lain tampak bahwa pemdiberian multi-modality terapi pada penderita sanggup mempersembahkan hasil yang lebih baik dibandingkan mereka yang spesialuntuk mendapatkan modaliti tunggal. Bagaimanapun pembedahan masih ialah pengobatan kanker paru yang mempersembahkan hasil yang paling baik, bila dilakukan pada derajat yang operabel, yaitu stage I dan II (intrapulmoner, intratorakal) serta pada jenis histologis yang cocok untuk tindakan tersebut. Tetapi kesimpulan dari banyak sekali data menyampaikan bahwa umur tahan hidup 5 tahun penderita kanker paru dengan TNM stage T1N0 dan T2N0 serta sudah menjalani reseksi lengkap (complete resection) masih berkisar antara 40-50% (Deslauriers, 2000). Di luar negeri angka tersebut cukup tinggi, sedangkan data di Indonesia spesialuntuk 10-25% penderita menjalani pembedahan (Busroh, 1988) dengan angka tahan hidup penderita kanker yang dibedah 1 tahun 56,6%, 2 tahun 16,4% dan 5 tahun 2,4% ( Burhan, 2004).BAB IV PENUTUPKesimpulanParu – paru yaitu suatu organ yang sangat pital didalam tubuh insan lantaran paru – paru yaitu alat pernapasan pada manusia, intinya penyakit paru – paru itu tidaklah berat hal iini tiruananya berawal dari kelalaian insan mulai dari menjaga lingkungan dari tercemarnya udara dan hingga dengan sebagian insan malah sengaja memasukkan racun kedalam tubuhnya melalui paru – paru yaitu dengan cara mengisap rokok dan lain sebagainya.Penyakit kanker paru – paru ada yang bisa disembuhkakn dan adapula yang belum ditemukan teknis penyembuhannya tetapi intinya lebih banyak penyakit paru – paru yang bisa disembuhkan dari pada penyakit paru yang belum bisa disembuhkan hal ini tiruana tergantung kepada kita tiruana.SaranKita mengetahui pengayakit kanker paru – paru yaitu penyakit yang masuk kedalam tubuh kita melalui udara dan lain sebagainya oleh lantaran itu marilah kita jaga lingkungan kita guna untuk kelangsungan hidup kita dimasa yang akan hadir bukankah orang bijak pernah menyampaikan “ mencegah itu lebih simpel daripada mengobati “DAFTAR PUSTAKAAlsagaf, H. 1995. Kanker Paru dan Terapi Paliatif. Penerbit Airlangga, Surabaya:11-14Anwar J, Elisna S, Ahmad H. Kemoterapi Kanker Paru .Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Perteman dekatan, JakartaDiananda, Rahma. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Kata Hati. YogyakartaJusuf A, Harryanto A, Syahruddin E, Endardjo S, Mudjiantoro S, Sutantio N. 2005. Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil. Pedoman Nasional untuk diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia 2005. Ed. Jusuf A, Syahruddin E. PDPI dan POI, Jakarta.
Sekian Makalah Tentang,misal Makalah Biologi Pembahasan Penyakit Kanker Paru-Paru Semoga Bermanfaat